JOMBANG (Jurnaljatim.com) – KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) Kabupaten Jombang menggelar konsolidasi pengurus dengan cabang olahraga (Cabor) terpaksa dilakukan melalui jarak jauh dengan video conference atau vidcon melalui layar monitor di ruang rapat KONI. Pasalnya, pemerintah saat ini melarang kerumunan dan memberlakukan physical distancing untuk memutus mata rantai COVID-19.
Ketua umum KONI Jombang Tito Kadar Isman mengatakan, kegiatan konsolidasi seperti itu, biasanya dilaksanakan di bulan Maret dengan jumlah peserta lebih dari 130 orang. Namun, kali ini berbeda karena sedang dilanda COVID-19.
“Rapat konsolidasi vidcon ini diikuti beberapa pengurus KONI dan 34 Cabor,” kata Tito kepada Jurnaljatim.com di kantor KONI Jombang, jalan Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Rabu pagi (22/4/2020).
Konsolidasi Untuk Motivasi Atlet
Ia mengatakan, konsolidasi itu memberikan materi tentang konsep dasar mandiri dan psikologis atlet. Materi psikologi untuk memberikan motivasi kepada atlet yang ‘down‘ karena kejuaraannya (pertandingan) ditunda akibat merebaknya virus corona.
“Sejumla kejuaraan ditunda, termasuk PON (Pekan olahrgaa nasional) juga ditunda. Ini bisa membuat atlet yang tidak siap dengan penundaan itu bisa down mentalnya, karena setelah berlatih untuk persiapan pertandingan, tiba-tiba ditunda karena pandemik COVID-19. Itulah gunanya materi psikologi untuk memotivasi dan membangkitkan semangat mental atlet,” ujarnya.
Pegiat olahraga harus beraktifitas
Tito meminta, semua pegiat olahraga untuk tetap aktif, walau ada penyebaran virus corona. Pegiat olahraga harus tetap beraktifitas secara fisik (berolahraga), tapi lebih menjaga kebersihan, hidup sehat, dan meningkatkan kebugaran dan dilakukan di rumah masing – masing untuk meningkatkan imunitas tubuh kita.
“Selama pandemi COVID-19, atlet tetap harus berlatih secara mandiri. Untuk pemantauannya, atlet merekam melalui video yang dikirim ke cabor lalu diteruskan ke KONI,” ujar Tito kepada Jurnaljatim.com.
Pelatih dampingi latihan atlet
Menurut Tito, saat latihan mandiri, pelatih memberikan latihan fisik yang terprogram untuk masing – masing atlet, sehingga program latihan yang dijalani oleh atlet sesuai dengan yang diterapkan oleh pelatih dan atlet nantinya tidak perlu mengulang dari awal kembali.
“Melatih fisik dan meregangkan otot tubuh agar terjaga dengan cara, push up, in out squats, power lunge, shuffle jacks, squats kicks, dan half burpee. Gerakan itu masing-masing dilakukan selama 20 detik saja dan itu dilakukan pada pagi hari saat udara masih segar footwork dilakukan pada sore hari,” tandasnya.
Tito pun berpesan untuk pegiat olahraga dan atlet sangat penting dalam hal menjaga daya tahan tubuh di tengah pandemik COVID-19 seperti sekarang terlebih bagi para atlet. Jaga pola makan, tidur, banyak minum air putih dan vitamin agar daya tahan tubuh kita tetap terjaga selalu.
“Tetap latihan fisik di rumah masing – masing, jaga jarak hindari kerumunan, jaga kebersihan selalu, cuci tangan dengan sabun dan menggunakan hand sanitizer,” pungkasnya.
Editor: Hafid