Ngawi, Jurnaljatim.com– Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Ngawi melakukan hearing dengan Komisi I DPRD Ngawi dengan agenda pembahasan dari rencana pemilihan kepala desa (pilkades) Serentak tahun 2019, Jumat (1/3/2019).
Kabul Tunggul Winarno, Kepala DPMD Ngawi dalam hearing terbuka memastikan, pilkades serentak dari 175 Desa, akan bertambah 4 Desa dan menjadi 179 desa. Tambahnya jumlah peserta pilkades setelah ada 4 Kades yang berakhir masa jabatanya diawal Januari 2020.
“Bagi kepala desa yang habis masa jabatanya diawal 2020, kita ikutkan ke pilkades serentak 2019, jumlahnya ada 4 desa,” ungkap Kabul.
Ke 4 desa tersebut yakni, Desa Legokulon Kecamatan Bringin, Desa Sukowiyono Kecamatan Padas, Desa Jagir Kecamatan Sine dan Desa Macanan Kecamatan Jogorogo. Hanya saja yang faktual mengajukan pilkades serentak tahun 2019, baru Legokulon mendasar musyawarah desa.
Kabul menambahkan, dengan bertambahnya jumlah peserta pilkades serentak berpengaruh pada nilai anggaran yang bersumber APBD Ngawi 2019. Sebelumnya yang disediakan Rp 9,3 miliar bertambah 2 miliar menjadi Rp 9,5 miliar dengan estimasi anggaran Rp 50 juta per desa. Masalah anggaran ungkap Kabul tidak ada hambatan tinggal menerbitkan SK Bupati Ngawi.
“Sekarang ini kita mempersiapkan sosialisasi pelaksaan pilkades. Sesuai arahan dari dewan semuanya tersentral di DPMD untuk meminimalisir masalah pada proses pelaksanan pilkades serentak,” beber Kabul. Solusi untuk meminimalisir permasalahan pilkades serentak, dengan mensimulasikan scedule serta tahapan-tahapanya.
Langkah yang dilakukan DPMD, menurut Kabul, agar tidak salah dalam menafsirkan mekanisme maupun juknis penyelenggaran pilkades serentak yang dilakukan oleh panitia desa.
“Sangat dimungkinkan pilkades serentak dilaksanakan pada pertengahan Juli 2019. Dan pada bulan Maret ini kita adakan sosialisasi setelah 17 April 2019 (Pemilu serentak-red) kita lakukan pendaftaran dan penjaringan bakal calon kepala desa,” kupasnya. (*)
Reporter: Abdul Ghofar
Editor: Hafid
