JOMBANG (Jurnaljatim.com) – Karnaval pawai budaya tahun 2019 kembali digelar. Kegiatan itu dilaksanakan untuk memperingati HUT Kemerdekan Republik Indonesia yang ke 74 tahun 2019. Selain itu dalam rangka peringatan tahun baru islam 1441 Hijriah.
“Ini juga rangkaian kegiatan bulan berkunjung ke Jombang, memperingati satu tahun kepemimpinan Bupati Munjdidah Wahab bersama Wabup Sumrambah,” kata kepala dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang juga Ketua Panitia Karnaval tahun 2019, Drg Budi Nugroho.
Budi juga menyampaikan terimakasih atas dukungan dan kerjasama semua pihak atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Sehingga, acara karnaval terselenggara dengan baik dan lancar tanpa ada kendala.
“Diakui secara tidak langsung PBJ memberikan kontribusi besar terhadap penanaman pendidikan karakter kepada peserta didik. Tingkatan peserta yang sekitar 80% adalah sekolah memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengolah rasa. Sehingga mewujudkan dalam penampilan yang apik agar menghipnotis penonton,” ujarnya.
Bupati Jombang, Hj. Mundjidah Wahab memberikan apresiasi dan dukungan taas terselenggaranya kegiatan tahunan tersebut.
“Saya senang dapat melihat para generasi muda tampil dengan baik memperagakan seni budaya Jombangan ini, sehingga seni budaya ini tetap terjaga kelestariannya. Semoga tahun depan pelaksanaannya lebih baik lagi,”kata Bupati Mundjidah dalam sambutan pembukaan di Pendopo Kabupaten.
Bupati Jombang bersama Forpimda memberangkatkan peserta karnaval di Pendopo. (Alghoni Luberta/Jurnaljatim.com)
Berbeda dengan tahun sebelumnya, karnaval tahun ini tidak ada kendaraan hias, semua peserta berjalan kaki, Sabtu (21/9/2019). Start di mulai di Pendopo Kabupaten dan finish akhir di depan kantor Bank Central Asia (BCA) Jalan Wahid Hasyim Jombang.
Usai memberikan sambutan, para peserta kemudian diberangkatkan oleh Bupati bersama Wabup Sumrambah. Turut hadir dalam pembukaan, Wabup Sumrambah, Kapolres Jombang AKBP Fadli Widiyanto serta Forpimda dan OPD Pemkab Jombang.
Satu persatu, peserta berjalan dengan penampilan kreativitasnya masing masing. Para peserta tampil dengan berbagai ciri khas Jombang. Diantaranya tampilan besutan, Sendang made, Jaran Dor.
Kemudian Hadrah Ishari, tampilan Bersih desa, bantengan dari Rogo Arjuno putro, wayang kulit jik dong, Remo boletan, Grebeg apem, Damar wulan, Bakiak kelompok dan lainnya. Totalnya sekitar 40 lebih kelompok peserta, baik pelajar maupun umum.
Foto: Salah satu peserta karnaval saat melakukan atraksi. (Zainul Arifin/Jurnaljatim.com)
Terik panas matahari tak menyurutkan semangat peserta dan penonton. Disepanjang jalan, para peserta menampilkan berbagai kesenia dan atraksi-atraksi. Namun, ditengah-tengah perjalanan, terdapat satu orang yang mengalami pingsan.
Dia seoraang perempuan anggota peserta nomor 20 dari SMK 2 Jombang. Begitu ada yang pingsan, tim dari sekolah dan petugas medis langsung memberikan pertolongan.
Dari pantauan Jurnaljatim.com, karnaval budaya tersebut ditonton oleh puluhan ribu warga Jombang dan sekitarya. Meski disepanjang jalan dipasang pagar besi, penonton tetap menerobosnya. Bahkan, menurut informasi, barikade pagar besi di sebelah utara sekitar ringin contong jebol karena desakan penonton.
“Kami berharap, karnaval tetap di gelar tiao tahun, dan pesertanya kalau bisa bertambah,” terang Ita, salah satu penonton. (TIM)
Editor: Hafid