Kediri, Jurnal Jatim – Instruksi presiden mengenai efisiensi anggaran belanja mulai diterima para kepala daerah, termasuk di Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana atau Dhito mengungkapkan salah satu sektor berdampak besar atas kebijakan efisiensi anggaran adalah perjalanan dinas.
“Kurang lebih ada alokasi Rp39 miliar yang harus diefisiensi termasuk perjalanan dinas,” ungkap Dhito dalam keterangannya, Selasa (18/2/2025).
Namun, efisiensi itu tidak berimbas pada 4 sektor yang akan menjadi prioritas di periode keduanya. Yakni infrastruktur, pendidikan, kesehatan dan sosial.
“Tidak mengurangi alokasi program yang harus dijalankan di periode kedua,” katanya.
Menurutnya, sektor-sektor itu berpengaruh dengan pembangunan yang ada di Kediri. Salah satunya beroperasinya Bandara Internasional Dhoho yang hingga saat ini terus melakukan terobosan.
Pada 3 Maret nanti, kata Dhito, direncanakan akan ada penerbangan langsung dari Bandara Dhoho ke Jeddah. Dirinya berharap adanya penerbangan tersebut bisa menarik berbagai maskapai untuk ikut beroperasi di bandara yang terletak di Barat Sungai Brantas itu.
“Saya berharap nanti bandara secara regulary beroperasi, dan itu perlu kolaborasi dengan kepala daerah sekitar dan Gubernur (Jawa Timur) terpilih, Ibu Khofifah Indar Parawansa,” tandasnya.
Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Kediri, Erfin Fatoni memastikan beberapa program dan pembangunan yang telah direncakana tetap akan berjalan di antaranya pembangunan pasar dan stadion.
Pihaknya juga menegaskan bahwa efisiensi anggaran tidak akan menyentuh gaji pegawai sehingga tidak akan berdampak pada pengurangan jumlah pegawai.
“Tidak ada efisiensi terkait belanja gaji pegawai, jadi tidak ada PHK bagi pegawai Pemkab Kediri,” ujarnya.
Dapatkan update berita menarik hanya di Jurnaljatim.com, Jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news instagram serta twitter Jurnaljatim.com