Jombang, Jurnal Jatim – Kali pertama pasangan calon Wakil Bupati Jombang nomor urut 1 Sumrambah diroasting habis-habisan komika di kabupaten setempat pada Selasa (12/11/2024) malam.
Bukannya marah dan getir, Sumrambah malah tertawa ngakak mendengar roasting-an komika di acara komunitas Stand Up Indo Jombang di sebuah kafe itu.
Sumrambah tampak ikut terbawa suasana senang dan terhibur karena kritikan yang disampaikan lewat lelucon itu memberikan hiburan dan masukan.
Roasting, sebuah ekspresi yang populer di kalangan komedian stand up, mengandung unsur olokan kepada seseorang, tapi dibalut nuansa humor. Tujuannya untuk menghibur, dengan persetujuan bersama sehingga tidak menyinggung pihak yang diroasting.
Berbagai hal berkaitan dengan Sumrambah digoreng habis para komika dengan kreatif hingga memunculkan gelak tawa puluhan penonton, malam itu.
Sumrambah mengenakan peci dan kemeja hitam duduk santai di panggung. Sesekali dia menghisap rokok sambil tertawa lepas mendengarkan para komika yang bergantian ‘memasak’ tanpa basa basi.
Ada beberapa komika yang dengan gagah berani menggilir wakil bupati 2018-2023 itu jadi bahan lelucon. Di antaranya Yuda, Fajri, dan Farizal. Mereka stand up comedy yang terkenal memiliki lidah pedas.
Para komika menguliti habis mulai dari follower Sumrambah di instagram, hingga maju lagi menjadi calon wakil bupati melanjutkan kepemimpinan mendampingi cabup Mundjidah.
Misal, Farizal mengatakan jika Sumrambah maju cawabup dengan modal nekat. Itu Farizal ketahui dari laporan harta kekayaan di LHKPN dan laporan dana kampanye yang jauh lebih besar dari paslon lain.
Harta kekayaan cabup Mundjidah yang dilaporkan tercatat Rp12,3 miliar. Sementara cawabup Sumrambah Rp3.094.024.700. Jika ditotal keduanya Rp 15 miliar. Itu berbanding jauh dengan paslon lain yang ditotal hampir mencapai Rp60 miliar.
“Ini gak sebanding, Pak Sumrambah ini modal nekat ya,” kata Farizal disambut tawa lepas anak-anak muda yang menontonnya.
Selain itu, dana kampanye yang dilaporkan juga jauh lebih besar dari Paslon lain. Paslon nomor urut 1 Mundjidah dan Sumrambah hanya Rp600 jutaan. Sedang Paslon nomor urut 2 Warsubi-Salman capai Rp2,7 miliar.
“Paslon lain menghadirkan Denny Caknan, NDX dan lainnya, lah Paslon ini cuma kita kita (komika),” kata Farizal membuat gelak tawa dan aplaus meriah di area kafe yang dipadati puluhan pengunjung.
Komika lain juga mengkritik Pemerintah Jombang era kepemimpinan Paslon petahana itu. Mereka berhasil mengurai kepadatan arus dan mempercantik alun-alun dengan cara memindahkan para pedagang ke Jl Dokter Soetomo.
“Alun-alun tidak macet, tapi di depan SMA 3 (Jl Dr Soetomo) macet total. Di sana itu kawasan sekolah, anak-anak pas pulang sore usai ekstra kulikuler menyenggol sosis (dagangan PKL) terus kena bumbu,” ucapnya yang kembali membuat ngakak semua orang.
Kendati demikian, komika mengakui era Mundjidah-Sumrambah banyak mendapat penghargaan MURI, namun tidak semuanya penghargaan itu menarik.
Seperti penghargaan terbanyak memakai kopyah dan sarung, terbanyak makan ikan, dan terbanyak memakan nasi kikil.
Acara itu bukan sebagai ajang menghakimi peserta, tapi sebagai cara untuk pengayaan pengetahuan. Baru pertama di Jombang, ada calon kepala daerah yang berani tampil menjadi peserta roasting. Hanya Sumrambah yang awal menjalaninya.
Sumrambah mengatakan bahwa roasting para komika terhadap dirinya sangat luar biasa. Menurut dia, tidak semua orang kuat menahan Roasting tersebut.
“Paling tidak belajar mendengarkan meski itu pahit. Meskipun itu sakit tapi harus dibiasakan oleh teman-teman terutama pemerintahan. Karena pemerintahan selama ini kurang berani mendengar suara rakyat,” kata Sumrambah.
Dikatakannya, pembelajaran mendengarkan itu jauh lebih sulit daripada menjawab sesuatu. Kalau mau pemerintahan itu baik, maka berani belajar untuk mendengarkan.
“Mendengarkan suara rakyat tidak semua mengenakkan, tetapi kadang itu masukan jadi lebih baik,” kata pria asal Kecamatan Bareng ini.
Adik kandung anggota DPR-RI Sadarestuwati itu juga mengucapkan terima kasih atas kritikan tersebut. Sumrambah memastikan kekurangan akan dilakukan perbaikan pada periode kedua nanti.
“Sampaikan kepada teman-teman bahwa itu kekurangan pemerintahan harus diperbaiki untuk ke depan. Jadi gak mengada-ada, semisal kayak SMA 3 Jl dokter Soetomo tp itu kan hanya untuk sementara, tapi pasti ada penggantinya tempat lain sehìngga tidak mengganggu aktivitas anak-anak sekolah,” kata Sumrambah.
Dapatkan update berita menarik hanya di Jurnaljatim.com, Jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news instagram serta twitter Jurnaljatim.com.