Kediri, Jurnal Jatim – Hujan deras yang mengguyur Kota Kediri selama hampir 2 jam menyebabkan sejumlah ruas jalan terendam banjir hingga setinggi hampir 50 cm, Senin (11/11/2024) sore.
Mulai dari Jalan Brawijaya, Jalan Patimura, Jalan Slamet Riyadi, jalan Hasanudin hingga perkampungan di lingkungan Pakunden dan Singonegaran, tergenang banjir.
Akibat genangan yang cukup dalam, beberapa kendaraan roda dua mengalami mogok saat nekad melintas. Praktis kondisi itu membuat arus lalu lintas pun tersendat.
Andi, salah satu warga mengatakan, banjir sering terjadi saat hujan deras mengguyur Kota Kediri. “Tadi saat saya melintas yang banjir di Jalan Hasanudin, banjir cukup tinggi debit airnya,” kata Andi pengendara roda dua.
Andi mengeluhkan kinerja Pemerintah Kota Kediri yang terkesan kurang bisa mengatasi persoalan banjir di Kota Kediri.
Menurutnya banjir kerap terjadi di lokasi yang sama saat hujan tiba meski itu hanya berlangsung 30 menit air surut.
“Setahu saya sering ada pembangunan proyek gorong-gorong di titik kota, tapi kenapa banjir masih saja terjadi,” keluhnya.
Pelaksana tugas Dinas PUPR Kota Kediri, Yono Heryadi menyebut pihaknya sudah melakukan monitoring di beberapa lokasi banjir. Pihaknya juga sudah merencanakan melakukan perbaikan gorong-gorong yang memicu terjadinya banjir.
“Tim URC PUPR sudah bergerak terkait pada mitigasi bencana. Hari ini tadi memang ada antrean air di beberapa titik yang tertutup sampah. Sementara untuk Jalan Patimura memang kemarin rehabilitasinya fokus diperbaikan drainase dan trotoar,” katanya.
“Perlu kita ingat itu kan lingkaran di hilirnya dan hulunya belum kita bereskan, jadi kedepan akan kita buatkan sodetan sodetan ke arah Sungai Brantas. Nanti diharapkan volume yang kemarin diperbaiki akan bisa teratasi sesuai hulu yang standar,” imbuhnya.
Terpisah, Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kediri, Joko Arianto mengatakan, banjir terjadi hampir di seluruh wilayah Kota Kediri dengan beberapa daerah debit air tinggi.
“Kemarin sudah kita lakukan kerja bakti serentak, tapi memang debit air yang tinggi jadi terjadi banjir. Ini yang terparah juga mojoroto,” katanya.
Adapun banjir yang terjadi di Kelurahan Pakunden dan Singonegaran dikarenakan debit air yang cukup tinggi. Bahkan, kendaraan roda dua juga terlihat terendam banjir saat nekat melintas.
Dapatkan update berita menarik hanya di Jurnaljatim.com, Jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news instagram serta twitter Jurnaljatim.com.