Jombang, Jurnal Jatim – Mundjidah Wahab, putri inisiator pendiri Gerakan Pemuda (GP) Ansor KH Abdul Wahab Hasbullah hadiri Apel hari santri 2024, yang diikuti Banser Jombang.
Apel Akbar Hari Santri 2024 itu di halaman makam Kiai Wahab Hasbullah lingkungan pondok pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang, Minggu (27/10/2024).
Apel dilakukan setelah seribu kader Ansor banser Jombang napak tilas jejak santri dengan long march dan kirab merah putih raksasa 300 meter sejauh 15 kilometer mulai dari Ponpes Al-Mubarok Sumobito hingga Ponpes Bahrul Ulum.
Selain Mundjidah, hadir dan mengikuti apel antara lain Ketua GP Ansor Jombang Taufiqi Fakkarudin Assilahi atau Gus Fiqi bersama pengurus, Kepala Satkornas Banser, Muhammad Syafiq Syauqi atau Gus Syafiq, Wakil ketua bidang pemuda dan olahraga GP Ansor Jatim Farid Alfarisi serta Ketua PC Fatayat NU Jombang Lailatun Nikmah.
Seusai apel, Mundijdah menyemangati para banser. Bupati Jombang 2018-2023 tersebut menekankan kepada para Banser untuk terus bersemangat melanjutkan perjuangan para masyayikh, khususnya kiai Wahab selaku inisiator Pendiri GP Ansor.
“Contohlah perjuangan para masyayikh yang penuh semangat dan tanpa rasa takut. Contohlah semangat juang para masyayikh yang tidak kendur walaupun melawan pasukan yang jauh lebih kuat dan dilengkapi dengan persenjataan modern,” kata Bupati Jombang 2018-2023 ini.
Sementara itu Gus Syafiq menegaskan bahwa jiwa nasionalisme dan patriotisme harus ditumbuhkan sepanjang Republik ini berdiri. Tanpa jiwa patriotisme dan nasionalisme yang kuat, republik akan rawan terhadap gangguan.
“Terima kasih kepada sahabat Ansor Banser yang sudah menumbuhkan nasionalisme dan patriotisme dalam memperingati hari santri ini,” kata Gus Syafiq sebelum apel Akbar hari santri.
Ia mengatakan bahwa hari santri dikenang untuk mengingatkan sejarah perjuangan bangsa. Santri punya andil besar dan punya peran dalam mengusir penjajah dengan pengorbanan dan perjuangannya dengan jiwa nasionalismenya.
“Meskipun bukan perang untuk agama tapi perang kemerdekaan Republik Indonesia menjadi fardu ain (wajib) seperti yang disampaikan Hadratussekh KH Hasyim Asy’ari dan kemudian dilaksanakan oleh KH Wahab Hasbullah dengan beberapa laskar dari kelompok santri,” ujar mantan ketua Ansor Jatim ini.
Dapatkan update berita menarik hanya di Jurnaljatim.com, Jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news instagram serta twitter Jurnaljatim.com.