Jombang, Jurnal Jatim – Dinas kesehatan (Dinkes) Jombang melakukan vaksinasi polio terhadap para calon jemaah haji yang akan berangkat ke tanah suci pada 27 Mei nanti.
“Sekarang sudah berjalan. Total ada 1.169 calon haji yang kita vaksin,” kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Jombang, Haryo Purwono, Sabtu (11/5/2024).
Pemberian vaksinasi polio itu menjadi syarat wajib bagi calon jemaah haji (CJH) sebelum berangkat ke tanah suci untuk menunaikan rukun Islam kelima.
Aturan syarat wajib vaksin polio diumumkan beberapa hari lalu oleh Kemenkes. Namun tidak seluruh daerah wajib vaksin polio, hanya ada tiga wilayah di Indonesia masing-masing Jawa Timur, Jawa Tengah dan Yogyakarta.
”Untuk jemaah haji dari Jawa Timur, Jawa Tengah dan Yogyakarta selain mendapatkan imunisasi meningitis juga mendapatkan imunisasi polio (IVP) karena terjadi KLB Polio yang melibatkan 3 provinsi tersebut,” katanya
Jika pada tahun-tahun sebelumnya calon haji diwajibkan mendapatkan 2 vaksin yakni vaksin meningitis dan Covid-19, pada tahun ini vaksinasi Covid-19 tidak wajib setelah perubahan status dari pandemi menjadi endemi.
”Tetapi setelah ditetapkan sebagai daerah KLB polio maka akhirnya calon jemaah haji kita diwajibkan untuk polio,” katanya.
Salah satu tujuan vaksin polio adalah untuk menambah imunitas jemaah saat berhaji. Menurut Haryo, usia dewasa memang lebih kebal dan kerentanan terhadap virus polio sangat minim.
Namun, yang dikhawatirkan jika mereka berangkat ke tanah suci dapat menjadi carrier atau pembawa virus.
“Dewasa memang kerentanannya miminal, tapi dia bisa jadi carrier yang itu sangat berbahaya khususnya bagi anak usia dini,” katanya.
Haryo menegaskan bahwa sejak instruksi Kemenkes turun, Dinkes Jombang langsung mengebut proses vaksinasi yang koordinasi bersama Kemenag dan puskesmas. Adapun vaksinasi bisa dilakukan di masing-masing puskesmas terdekat.
”Karena di Siskohatkes tidak ada rekap secara utuh. Namun kita perkirakan sudah mencapai 35 persen,” katanya.
Sesuai persyaratan, vaksinasi polio maksimal diberikan 2 minggu sebelum ibadah haji. Jika dihitung berdasarkan tanggal keberangkatan 27 Mei, maka target terakhir adalah 18 Mei.
“Saat kita lakukan pelayanan di puskesmas. Namun jika mendekati tanggal 18 Mei masih banyak yang belum vaksin, maka kita lakukan door to door,” kata Haryo menutup.
Dapatkan update berita menarik hanya di Jurnaljatim.com, Jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news instagram serta twitter Jurnaljatim.com