Protes, Ratusan Pedagang Kembali Berjualan di Alun-alun Jombang

Jombang, Jurnal Jatim – Ratusan pedagang kaki lima di Jombang memprotes pemerintah setempat dengan kembali berjualan di Alun-alun Jombang yang sebelumnya kawasan itu disterilkan, Sabtu (9/12/2023).

Mereka protes kepada pemerintah setempat dalam hal ini Satpol PP yang selama ini tidak tegas dalam penindakan adanya pelanggaran peraturan daerah (Perda).

Pantauan JurnalJatim.com, Sabtu (9/12/2023) sore pukul 15.30 WIB, ratusan pedagang beramai-ramai masuk ke dalam Alun-alun Jombang lalu menata lapak masing-masing.

Sejumlah anggota Satpol PP Jombang yang mengetahui PKL kembali berjualan di alun-alun tidak melakukan tindakan apapun.

“Mulai hari ini kami kembali berjualan di sini lagi,” kata salah satu pedagang, Pendik.

Perlu diketahui, pedagang yang kembali ke Alun-alun Jombang adalah mereka yang direlokasi pemerintah kabupaten Jombang sejak 2021 silam ketika pandemi melanda.

Saat itu kawasan Alun-alun Jombang juga direvitalisasi dengan pembangunan taman anak-anak atau playground.

Para pedagang dipindahkan ke Jl dr. Soetomo dan Jl Kusuma Bangsa yang kini dijadikan sebagai sentra PKL Jombang Kuliner.

Pemerintah Kabupaten Jombang melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jombang melarang PKL untuk berjualan di kawasan Alun-alun Jombang.

Pada papan informasi yang berada di kawasan setempat tertulis larangan menempatkan barang atau sejenisnya serta berjualan di tempat umum. Juga tercantum ancaman pidana kurungan paling lama tiga bulan atau denda paling banyak Rp4 juta, diatur dalam Perda Kabupaten nomor 9 Tahun 2010.

Koordinator Serikat Pedagang Kaki Lima (Spekal) Kabupaten Jombang, Joko Fattah Rochim menyebut ada sekitar 300 pedagang yang kembali berjualan di Alun-alun.

Para pedagang kembali ke ‘rumah lama‘ sebagai bentuk protes kepada aparat Satpol PP yang selama ini tidak tegas menyikapi maraknya pedagang baru yang berjualan di Alun-alun Jombang.

“PKL yang lama dipindah ke tempat lain, sementara banyak pedagang baru  berjualan di alun-alun dibiarkan. Ini kan tidak tegas, Satpol PP melempem,” ucap dia.

Harusnya, kata Fattah, semua ditertibkan. Ia pun menegaskan, bersama ratusan pedagang akan melawan jika ditertibkan oleh petugas Satpol PP.

“Kami akan bertahan di sini. Kalau ditertibkan kami akan melawan. Saya berharap pemerintah tidak menghalangi kami yang sedang mencari rezeki,” ujar pria berambut pirang ini.

Sementara itu dilakukan upaya konfirmasi kepada Kepala Satpol PP Jombang, Thonsom Pranggono belum berhasil. Wartawan melakukan upaya konfirmasi via pesan dan telepon WhatsApp pada Sabtu (9/12/2023) sore belum mendapatkan respons.

Dapatkan update berita menarik hanya di Jurnaljatim.com, jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news instagram serta twitter Jurnaljatim.com