Begini Cara Evakuasi Pasien Rumah Sakit saat Kondisi Bencana di Jombang

, Jurnal Jatim bisa terjadi kapan saja dan di mana saja, tidak terkecuali di Jombang. Untuk itu, membekali diri dengan pengetahuan cara penyelamatan dari musibah sangat penting.

Hal itu yang mendasari BPBD Jombang melangsungkan simulasi di Rumah Sakit Kristen (RSK) Mojowarno, Rabu (20/9/2023). BPBD dalam simulasi saat kondisi di Jombang itu juga melibatkan para .

“Kami mencoba melakukan simulasi untuk mempersiapkan diri jika sewaktu-waktu terjadi (bencana) gempa,” kata Supervisor Pusdalops BPBD Jombang, Stevanus Maria.

Pria yang akrab dipanggil Peppy ini menyebut, Jombang merupakan kabupaten , salah satu bencana yang kurang diterima masyarakat menyebabkan dampak luas bahkan kematian adalah .

Sebelum melakukan simulasi, pihak rumah sakit dan relawan dibekali teori lebih dulu. Simulasi itu bertujuan melatih tim internal dari rumah sakit untuk bisa menangani pasien saat terjadi bencana.

“Rumah sakit merupakan ujung penanganan korban, sehingga jika rumah sakit tidak siap dalam penanganan bencana maka korban akan susah tertolong,” ucap Peppy.

Skenario berawal dari adanya gempa. Semua pengunjung panik berlarian menyelamatkan diri karena khawatir jika bangunan tempat dia berada tiba-tiba roboh dan menimpanya.

Kemudian, para pasien dievakuasi menuju ke titik evakuasi tempat aman, di luar . Bahkan sebagian masih terbaring di tempat tidur. Saat di luar gedung, para pasien juga mendapatkan perawatan medis.

Di satu sisi, para dan juga sudah siap di titik tersebut untuk mengobati para korban yang datang. Korban-korban yang terluka juga langsung dikategorikan dari yang paling gawat sampai ringan.

“Rumah sakit harus menangani bencana jika itu berdampak pada dirinya sendiri sehingga harus siap menangani bencana secara internal jika berdampak pada diri sendiri, di sisi eksternal harus siap menerima korban banyak pada saat kejadian yang sama,” kata Peppy.

Kepala Bidang Pelayanan , Yohanes Ari Prayoga, mengatakan simulasi itu akan melatih kesiapan mental semua orang, utamanya petugas baik perawat, dokter ataupun bagian keamanan.

Setidaknya petugas akan memahami cara untuk menyelamatkan pasien dan diri sendiri sehingga semua bisa tertangani dengan tepat dan benar.

“Dengan simulasi ini kita jadi mengetahui tolak ukurnya apakah rumah sakit itu siap atau lintas sektoralnya sudah siap untuk menghadapi ketika terjadi bencana di sekitar kita,” ujarnya.

Dia mengatakan bahwa Rumah Sakit Mojowarno Jombang juga aktif melakukan simulasi internal, dan kali ini kerja sama dengan lintas eksternal, yakni dengan BPBD dan relawan

“Ke depan harapan kami ada hospital disaster plan, jika terjadi caos di kita, maka kita akan tahu apa yang harus dilakukan,” ucapnya.

Dapatkan update berita menarik hanya di Jurnaljatim.com, Jangan lupa follow jurnaljatim.com dgoogle news instagram serta twitter Jurnaljatim.com.