Jombang, Jurnal Jatim – Juru sembelih halal atau Juleha telah menyiapkan tenaga penyembelihan hewan kurban Iduladha kepada masyarakat yang membutuhkan. Penyembelihan tersebut gratis.
Ketua DPD Juleha Indonesia Jombang, Shallahuddin mengatakan pihaknya siapkan anggota untuk menjadi juru sembelih bagi masyarakat dan instansi yang butuh tenaga penyembelihan hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha 1444 H, besok Kamis, 29 Juni 2023.
Ia menegaakan aemua tenaga penyembelihan Juleha telah memiliki sertifikat profesi sebagai juru sembelih halal.
“Menjelang Idul Adha bagi masyarakat atau instansi masyarakat membutuhkan Juru Sembelih Halal bersertifikasi siap memberi tenaga, Insyaallah free,” kata Cak Sholeh biasa disapa kepada wartawan, Selasa (27/6/2023).
Menurut Cak Sholeh tenaga sembelih hewan kurban bisa diturunkan sesuai dengan permintaan penyelenggara kurban. Pihaknya memastikan gratis tinggal mengatur waktu pelaksanaan.
“Bisa menghubungi anggota Juleha yang ada,”ujar owner Kopi Santri Nusantara tersebut.
Sholeh menuturkan jika profesi Juleha adalah menentukan haram tidaknya daging yang dikonsumsi. Karena berhubungan dengan syariat dalam melakukan pemotongan hewan kurban.
“Karena setiap Juleha ada melalui proses seleksi ketat sekali,” bebernya.
Ia menyebut, ada teori terkait mengenali perbedaan antara jagal dengan juru sembelih halal. Dikatakan dia, siapa saja bisa jadi jagal, namun Juleha harus Islam, harus taat dan tertib menjalankan syariat.
Ketiga, dia melanjutkan, seorang Juleha harus memahami teori tentang fikih penyembelihan, mampu identifikasi hewan sehat atau tidak, dan ketika hewan disembelih mampu identifikasi status hewan masih hidup atau sudah mati. Secara kesehatan baru bisa dilakukan scaning atau pembolengan atau pengulitan jika sapi sudah mati.
“Juleha harus paham bahwa hewan dinyatakan benar-benar mati, dilihat dari kelopak mata, dari nafas dan dari gerakan tubuh,” jelasnya.
Termasuk juga proses penyembelihan, kata dia, syarat pemotongan ada dua, yakni pertama hukum warik, ada urat yang harus dipotong, yaitu urat nafas dan urat makan.
Baru kemudian wadajain urat di kanan dan kiri. Terkait mengenai teknik memotong, kata Sholeh, yaitu dengan Tarikan dan dorongan.
“Namun yang paling utama adalah dengan menggunakan pisau atau golok yang benar-benar tajam,” tandasnya.
Dapatkan update berita menarik hanya di Jurnaljatim.com, Jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news instagram serta twitter Jurnaljatim.com