Keluarga Ungkap Alasan Medis Meninggalnya Mantan Bupati Jombang Nyono Suharli

Jombang, – Keluarga ungkap alasan medis meninggalnya mantan Nyono Suharli Wihandoko, pada hari ini, Sabtu 25 Maret 2023.

Bupati Jombang periode 2013-2018 itu dinyatakan oleh pihak Rumah Saiful Anwar (RSSA) Malang Jawa Timur, tadi pagi pukul 06.30 WIB.

Meninggalnya mantan Anggota Kepala Desa, Anggota DPRD Jombang, dan petinggi Partai Jombang itu sontak menimbulkan tanda tanya semua pihak.

Faktor apa penyebab Nyono Suharli Wihandoko ?. Pihak keluarga pun memberi penjelasan kronologi medis kepada awak media.

Kakak kandung ke 6 Nyono Suharli, Lukito menjelaskan bahwa almarhum meninggal dunia karena ada masalah dengan Jantung.

Sekitar satu bulan lalu, Lukito mengantar adiknya ke ahli jantung . Di sana, Nyono dinyatakan normal tidak ada apa- apa.

Kemudian, ketika terpilih menjadi Komunitas Purnabakti Kepala Desa Seluruh Indonesia (Kompadeksi) Jawa Timur, ada ketua Kompadeksi Nasional yang menderita semacam gangguan jantung. Ketua tersebut hendak memasang tiga titik ring di Jantung.

“Bisa dikata almarhum juga istilahnya terpesona, ikut pasang ring,” ujar Lukito sesaat usai prosesi pemakaman Nyono.

Mungkin secara teknik dalam treatmen sekali suntik dikenakan dua minggu atau satu bulan. Tapi, menurut Lukito, Nyono dalam seminggu 4 kali treatmen, jadi overdosis istilahnya.

“Mungkin beliaunya ingin segera fit, seminggu minta empat kali treatmen,” beber Lukito.

Ternyata periode ke lima kalinya pada minggu kedua, Almarhum mengeluh ada gangguan pernafasan. Pihak keluarga pun menyarankan untuk dihentikan treatment. Namun, disebut Lukito, malah dilanjutkan sampai treatmen 6 dan 7.

Ketika pergi ke Surabaya pada hari minggu (19/3/2023), di tengah perjalanan Nyono sudah tidak kuat. Hingga akhirnya balik lagi ke Jombang.

Pada keesokan hari Senin (20/3/2023), dikatakan Lukito, Almarhum sempat tabur bunga di makam mendiang istri dan keluarganya di Desa Spanyul, Gudo.

“Usai tabur bunga pulang ke Surabaya dan Malang,” terangnya.

Lalu, pada Selasa (21/3/2023) pagi, Nyono menelepon tengah berada di Malang dam mengaku kurang enak badan.

Setelah didatangi, ternyata posisinya sudah di Rumah Sakit setempat. Karena tidak ada alat memadai untuk keluhan jantung, akhirnya almarhum dirujuk ke RSSA Malang.

Pada Rabu (22/3/2023) pagi, dievaluasi dan ditawari untuk pasang ring dengan pindah rumah sakit ke Surabaya, Jakarta atau Malaysia.

Disampaikan Lukito, bahwa dokter RSSA mengatakan Nyono tidak kuat jika dibawa ke Surabaya karena resikonya tinggi, karenanya RSSA menjamin bisa melakukan tindakan.

“Setelah diambil tindakan ternyata ada pembuntuan di cabang utama jantung 90 persen,” terangnya.

Pada Kamis (23/3/2023) setelah ditunggu sehari sampai malam malah Anfal. Kemudian dikonsultasikan kepada dokter dan dijawab akan dikonsultasikan dengan tim dokter. Hingga setelah ditunggu pada hari Jumat (23/3/2023) malam terjadi Anfal lagi sampai tiga kali.

“Baru pada pagi setelah salat subuh ternyata detak jantung berhenti, seketika panggil dokter untuk penanganan. Setelah satu jam proses pertolongan tidak ada hasil dan dinyatakan meninggal dunia,” jelasnya.

Akhirnya Nyono Suharli Wihandoko anak ke 8 dari 13 bersaudara tersebut dinyatakan meninggal dunia oleh tim dokter RSSA Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Jenazah Nyono Suharli Wihandoko dimakamkan disamping makam istrinya di kompleks pemakaman keluarga Desa Spanyul Kecamatan Gudo. Ribuan orang hadir mengantar ke tempat peristirahatan terakhir Nyono Suharli.

Keluarga besar Nyono Suharli Wihandoko atas nama almarhum mengucapkan pesan penghormatan.

“Mohon maaf, semoga amal beliau bisa diterima Allah SWT, dan semoga kesalahan dan kelalaian beliau bisa dimaafkan,” pungkas Lukito Kakak Nyono Suharli mewakili almarhum keluarga besar Sukarto (Bapak almarhum Nyono Suharli) dan Suwarni (Ibu almarhum Nyono Suharli) itu.

Dapatkan update berita menarik hanya di , Jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news instagram serta twitter Jurnaljatim.com