Petani Tembakau di Jombang Lakukan Panen Penghabisan

Jombang, Jurnal Jatim – Tembakau menjadi komoditas menjanjikan bagi . Selama musim panen ini, petani tembakau di Jombang dibuat agak bahagia, sebab harga komoditas utama ini mengalami kenaikan.

Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Jombang menyebut bahwa harga tembakau Janturan pada kisaran Rp37 ribu sampai Rp40 ribu perkilogram. Kemudian tembakau rajangan non-gula, rata-rata Rp40 ribu hingga Rp50 ribu perkilogram.

Namun bukan tidak ada kendala, petani dihadapkan pada perubahan cuaca yang tidak menentu, cenderung intensitas hujan tinggi.

Rasemi (52), mengutarakan jika tembakau harga jual dipasaran naik. Awal ketika panen pertama harga sampai Rp38 ribu, sekarang harga Rp32 sampai Rp33 ribu.

Untuk daun tengahan batang keatas awalnya harga 25 ribu, tapi sekarang 22 ribu sampai Rp23 ribu perkilogram. Bahkan untuk hang (daun kering dibatang) dihargai Rp10 ribu perkilogram.

“Harga sae sak niki sak pole (harga bagus sekarang, sekuatnya,” ungkap Rasemi warga dusun Kowang, Kabuh, Kecamatan Kabuh itu, Jumat (11/11/2022).

Sembari melanjutkan memetik helai demi helai daun tembakau. Rasemi merinci bahwa daun dalam setiap bagian dari batang tembakau ada harganya. Untuk daun bagian bawah sampai batang bagian tengah ada harganya, bagian tengah sampai pucuk ada harganya, berikut daun kering di batang ada harganya.

“Ada A atau B harganya, tengah ke bawah Rp30 ribu, tengah harga Rp37 ribu, ada Rp38 ribu, sekarang harganya Rp32 ribu sampai Rp33 ribu,” kata kelahiran 1960 itu.

tembakau tampak sudah mulai layu pada daun dan batang bawah sebagian besar air. Waduk berupa berjarak kurang lebih 100 meter dari tembakau meluap volume airnya karena curah hujan tinggi belakangan terakhir.

Kondisi tersebut cepat atau lambat membuat tanaman tembakau mati. Karenanya Rasemi dibantu Maliki warga setempat melakukan panen penghabisan.

“Iya mati, besok pagi sudah layu daunnya, kita panen biar tidak susah perawatan. Karena bahis dipanen kemudian dicongok (tusuk pakai bambu) baru dijantur (digantung),” ujarnya.

Pantauan di lapangan, hamparan tanaman tembakau membentang luas disekitar lokasi. Persisnya jalan masuk dari Desa Kabuh menuju kke Desa Banjardowo, Kecamatan Kabuh.

Hampir sepanjang perjalanan, tanaman tembakau hanya bagian tengah ke pucuk yang tampak daunnya, itupun sebagian besar tanaman sudah mulai berwarna kecoklatan.

Selain itu, tanaman tembakau disekitar embung tampak tergenang air. Sementara bagian tanaman tembakau lainnya sudah mulai dicabuti oleh petani tembakau.

Saat memasuki desa, hamparan jemuran tembakau berjejer hampir disetiap depan rumah warga untuk proses penjemuran. Baik dijemur dalam bentuk tembakau janturan maupun tembakau rajangan.

Dapatkan update menarik hanya di .com, Jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news instagram serta twitter Jburnaljatim.com.