Profesi Bidan Diduga Jadi Alat Lusi Menipu Korban Arisan Online di Jombang

, Jurnal Jatim – Kaburnya Bidan Desa Sudimoro, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang, Jawa Timur Lusi Yuliani (34) diduga kuat karena terlibat penipuan arisan online (arisol).

Kedok sebagai bidan desa diduga dijadikan alat daya kepada puluhan orang korban. Hingga kini keberadaan bidan desa tersebut masih belum diketahui.

Salah satu korban penipuan Widayanti (30) mengaku telah menjadi korban penipuan Bidan Desa Lusi. Status kerja yang menjadi alasan dirinya percaya saat pelaku melakukan penipuan.

“Memang iya bidan mas,” kata Yanti sapaan akrab Widayanti saat dihubungi wartawan, Jumat (16/9/2022).

Pelaku menjanjikan keuntungan dari proses arisan online. Yanti mengaku telah dirugikan sampai puluhan juta rupiah, termasuk teman sesama korban.

“Saya 40 (juta) temen saya 95,” ungkapnya.

Sebelumnya, bidan desa Lusi Widayanti meninggalkan tempat praktek kebidanan di Poskesdes Sudimoro, Kecamatan Megaluh Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Perempuan usia 34 tahun itu diduga sengaja kabur menghilangkan jejak karena terlibat penipuan arisan online atau Arisol. Hingga kini belum diketahui keberadaan bidan desa tersebut.

Sudimoro, Achmad Rony Fatawi membenarkan kejadian itu. Rony bilang, bidan Lusi tidak bisa dihubungi sejak Jumat malam. Padahal pagi harinya bidan itu masih bisa terhubung.

“Katanya ke Lamongan saat saya hubungi, habis itu sampai sekarang sudah gak bisa saya hubungi,” kata Rony kepada wartawan di kantor desa setempat, (15/9/2022).

Rony menyebut pada Jumat (9/9/2022) malam lalu, suami bidan masih ada di rumah. Terus datang orang menanyakan perihal arisan online pada esok harinya.

Kemudian pada minggu pagi (11/9/2022) ada suaminya meninggalkan rumah berikut barang-barang di rumah sudah tidak ada.

“Senin pagi saya lihat juga seperti itu, sudah tidak ada lagi barang, bersih, cuma inventaris dari desa saja yang ditinggalkan,” ujarnya.

Terkait arisan online, Rony menyebut, sejauh ini sudah ada 2 orang yang mengadukan. Mereka dari Desa Mojokrapak dan Pulodadi Kecamatan Megaluh.

Sementara, untuk warga dari Desa Sudimoro, Rony mengaku mendapat informasi ada yang menjadi korban namun belum mengadukan ke pihak desa.

“Orang Desa Mojokrapak mengadukan arisan online, nominalnya sekitar Rp65 juta,” kata Rony.

Sejauh ini, Rony mengaku kurang tahu pasti modus yang dijalankan dalam arisan online tersebut.

Lebih lanjut Rony mengemukakan bidan Lusi sudah sekitar lebih dari 8 tahun bekerja sebagai bidan desa. Mengenai gaya hidup, Rony tidak menampik jika Bidan Lusi selalu berpenampilan glamor.

“Kalau info dari gak masuk kerja sudah satu minggu, disambung lagi sudah lebih dari satu minggu,” jelasnya.

Bersamaan, Kepala Kecamatan Megaluh Heri Prayitno mendorong pemerintah Desa untuk segera melaporkan ketidakhadiran bidan desa tersebut ke pihak Puskesmas setempat.

“Segera bikin surat ke Puskesmas secara tertulis,” kata Heri saat di kantor Desa Sudimoro.

Hal itu dilakukan agar segera ada perhatian dari Puskesmas Kecamatan untuk diadakan bidan pengganti agar kesehatan tidak terganggu. Mengenai dugaan penipuan arisan online, Heri menegaskan bukan ranah pihak camat.

“Itu urusan , jika ada korban yang melapor,” kata Heri.

Dapatkan update berita menarik hanya di , jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news instagram serta twitter Jurnaljatim.com