Jombang, Jurnal Jatim – Situs Mbah Blawu di Desa Sukosari, Kecamatan Jogoroto, Jombang, Jawa Timur bakal diekskavasi oleh dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) kabupaten setempat dalam waktu dekat ini.
Ekskavasi direncanakan akhir Agustus atau awal September tahun ini. Penggalian situs dilakukan untuk menghindari kerusakan pada struktur bangunan bernilai sejarah.
Kabid Kebudayaan Disdikbud Jombang, Dian Yunita Sari menjelaskan bahwa pemerintah Kabupaten Jombang menyiapkan anggaran Rp50 juta untuk ekskavasi situs Mbah Blawu.
“Kita punya anggaran 5 ekskavasi, dan sudah dua dikeluarkan untuk ekskavasi Pandegong, dan yang tiga itu nanti bisa kita pergunakan untuk ekskavasi situs Mbah Blawu,” Kata Dian, Kamis (25/8/2022).
Dalam penggalian situs bersejarah itu, pihak Disdikbud juga akan berkoordinasi dengan Dinas lingkungan hidup dan pemdes setempat. Mengingat, lokasi ekskavasi situs mbah Blawu di Sukosari pernah dijadikan tempat pembuangan limbah B3.
Sementara itu, Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) wilayah XI Jatim, Zakaria Kasimin menambahkan ekskavasi situs Mbah Blawu merupakan program dari Disdikbud Jombang. Sedangkan pihaknya hanya sebatas menyediakan Sumber Daya Manusia (SDM).
Berdasarkan dari laporan BPK, kata Zakaria, terdapat sejumlah temuan di sekitar lokasi situs tersebut. Di antaranya temuan berupa struktur yang cukup memanjang dan besar.
“Tapi kondisi sekarang pernah dijadikan tempat pembuangan limbah B3,” katanya.
Belum diketahui pasti temuan struktur bentuk memanjang itu adalah dinding candi atau pagar candi.
“Untuk mengetahui yang sebenarnya ada peninggalan apa, dan memastikan adanya dugaan candi, tetapi perlu dibuktikan dengan kegiatan ekskavasi,” kata Zakaria.
Ia mengemukakan, sesuai tinjauan tim Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) wilayah XI Jawa Timur dari beberapa situs yang dikunjungi, hanya Situs Mbah Blawu yang memiliki potensi temuan besar.
Hal tersebut dapat dilihat dari adanya yoni yang terpendam tanah dan sumber mata air di dekat situs tersebut. ”Meskipun kondisinya saat ini sumber mata airnya keruh,” jelas dia.
Ia mengatakan, ekskavasi akan dilaksanakan setelah rekomendasi BPK wilayah XI Jawa Timur turun. Keberadaan tumpukan limbah B3 di areal situs tidak menjadi kendala saat ekskavasi.
“Kegiatan ekskavasi bisa difokuskan di bagian tengah yang diduga terdapat struktur candi terpendam,” tandasnya.
Dapatkan update berita menarik hanya di Jurnaljatim.com, Jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news instagram serta twitter Jurnaljatim.com.