Jombang, Jurnal Jatim– Perbaikan ruas jalan terus dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Jombang, Jawa Timur. Selain itu, persandangan mulai bahu jalan hingga jembatan juga dipercantik memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 77 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI).
Selain menerjunkan tim unit reaksi cepat (URC) Bidang Bina Marga Upaya perbaikan jalan juga dilakukan unit pelaksana teknis (UPT).
“Proses perbaikan atau tambal sulam dengan cara penutupan lubang, kami menerjunkan tim URC. Termasuk, perbaikan serupa juga kami lakukan terhadap persandangan jalan salah satunya jembatan,” ujar Kepala Dinas PUPR Kapupaten Jombang, Bayu Pancoroadi, Rabu (10/8/2022).
Bayu mengemukakan tim URC Bidang Bina Marga menggunakan material coolmix untuk menutup lubang jalan yang berpotensi membahayakan pengguna jalan. Sementara untuk meremajakan persandangan dengan melakukan pengecatan.
“Material yang digunakan untuk menutup lubang menggunakan coolmix. Sementara peremajaan persandangan, pekerjaan yang kami lakukan yakni pengecatan jembatan,” ujar Bayu.
Dikarenakan sangat banyak jumlah ruas jalan yang mengalami kerusakan, Bayu memastikan Tim URC berkeliling setiap hari ke sejumlah lokasi yang diinformasikan oleh masyarakat.
“Setiap ada informasi yang masuk, langsung kami tindaklanjuti dengan menerjunkan tim URC. Maka dapat kami sampaikan jika perbaikan jalan sudah merupakan kegiatan harian,” katanya.
Sementara, untuk perbaikan yang dilakukan oleh UPT sudah terjadwal setiap bulan. Pada bulan ini, ruas yang disasar berada di Jalan Sentul menuju Kesamben.
“Lokasi tepatnya di Desa Sapon yang telah memasuki hari ketiga,” kata mantan sekretaris Dinas PUPR Kabupaten Jombang.
Dikatakan Bayu, seiring dengan perbaikan yang terus dilakukan, masyarakat juga diharapkan untuk turut berperan dengan bersama-sama menjaga ketika menemui pelanggaran kelas jalan yang menjadi salah satu penyebab utama kerusakan.
Contohnya, kerusakan akibat pelanggaran tonase yang terjadi di wilayah Ceweng-Karanganyar. Kemudian ruas Selorejo dari utara, atau wilayah Mojoagung.
“Pelanggaran terus terjadi karena tidak ada pengawasan atau rasa saling memiliki. Kendati di dua ruas tadi, telah terpampang rambu terkait kelas jalan,” katanya.
Kondisi serupa, terjadi juga di ruas dalam kota yang terus-terusan dilalui truk pasir. Jika mengacu pada aturan, setelah lepas dari jalan Moh. Yamin, truk bermuatan melalui Basuki Rahmat lalu mengarah ke utara dari Cangkringrandu.
Namun hasil pantauan di lapangan, setelah lepas dari Moh. Yamin lalu melalui Basuki Rahmat kemudian menuju utara dari Jabon saat pagi hari. Sedang di sore hari setelah lepas dari jalan Moh. Yamin, terus langsung ke utara melalui jalan Patimura.
“Maka kami meminta kepada masyarakat turut berperan menjaga dengan melakukan pengawasan,” kata Bayu menandaskan.
Dapatkan update berita menarik hanya di Jurnaljatim.com, jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news instagram serta twitter Jurnaljatim.com.