PPDB Jombang Jalur Zonasi Disorot Dewan, Begini Jawaban Disdikbud

, Jurnal Jatim – Penerimaan atau lebih dikenal Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) 2022 di Jombang, Jawa Timur jalur zonasi tengah menjadi perhatian.

Di antaranya sorotan dari Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jombang. Wakil rakyat menilai masih banyak keluhan dari masyarakat terkait sistem Zonasi.

“Sebab banyak keluhan dari masyarakat juga terkait PPDB,” ungkap Syarif Hidayatullah Wakil Ketua Komisi D DPRD Jombang sesuai hearing, Senin (10//2022) sore.

Hal itu diketahui dalam rapat hearing Komisi D dengan dan Kebudayaan Jombang. Apakah selama ini masih dalam proses PPDB, khususnya jalur zonasi sudah berjalan dengan baik atau tanpa kendala.

“Ada juga sekolah yang justru tidak kebagian . Padahal zonasi ini untuk pemerataan sekolah,” katanya.

Pada pembahasan PPDB itu, dewan sempat mempertanyakan, salah satunya tentang banyak perpindahan yang tidak bisa sekolah karena terdampak zonasi tersebut.

Bahkan, peserta didik yang rumahnya benar-benar dekat dengan sekolah justru mereka tidak dapat masuk sekolah.

Selain permasalahan PPDB, Wakil Ketua Komisi D bersama anggota juga kembali mempertanyakan proses pengadaan kain untuk peserta didik baru di tingkat SD atau MI dan serta MTs negri maupun swasta.

“Informasi dari kepala tadi memang pengadaan ini sangat rumit, sehingga harus berhati-hati. Kita dari komisi D tidak menginginkan ada permasalahan dalam pembagian seperti tahun-tahun sebelumnya,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Disdikbud Jombang, Senen, menyampaikan, masih banyak masyarakat belum memahami aturan.

Ia mencontohkan semisal desa A, zonasinya ke sekolah B, jadi bukan berarti semua desa A itu diakomodir di sekolah B.

“Sesuai aturan yang ada zonasi ini bukan desa tapi jarak. Jadi jarak yang terdekat itu yang menentukan,” jelas Senen.

Senen juga menambahkan, ada sekolah yang kurang siswa karena zonasi. Kurang lebih sekitar 100 sekolah yang kurang siswanya. Dalam upaya ini (zonasi) sekolah juga sudah dilakukan terutama pada sekolah tingkat dasar.

“Jadi yang kurang banyak peserta didik dari sekolah terpencil, seperti di SD Wonosalam dan satu atap di Jipurapah,” pungkasnya.

Dapatkan update berita menarik hanya di Jurnaljatim.com, jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news instagram serta twitter Jurnaljatim.com.