Jombang, Jurnal Jatim – Kepulangan enam orang jemaah haji asal Kabupaten Jombang, Jawa Timur yang tergabung dalam kloter lima pada Selasa sore (19/7/2022) tidak genap.
Dari enam jemaah haji atau tiga pasangan suami istri, mereka yang pulang ke Jombang hanya empat orang. Mereka disambut Bupati Mundjidah Wahab bersama Forkopimda di pendopo kabupaten setempat.
“Ini kloter lima, berangkat 6 orang, yang satu pasangan sudah langsung Jakarta karena dia tinggal di Jakarta, gak ke Jombang,” katanya usai menyambut kedatangan jemaah haji.
Jadi, lanjut Mundjidah, dua orang jemaah itu memang berangkat ikut kloter 5 debarkasi Surabaya, Jatim yang pembagiannya sudah ditetapkan oleh Kemenag RI. Mereka adalah Bambang dan Nuraini.
Mundjidah mengatakan, sejauh ini informasi yang ia terima, semua jemaah haji Jombang, termasuk 6 orang jemaah yang pulang hari ini dalam kondisi sehat. Ia pun mendoakan menjadi haji mabrur.
“Alhamdulillah semua (jemaah) kondisinya sehat. Semoga menjadi haji mabrur,” kata bupati perempuan pertama di Kabupaten Jombang ini.
Senada disampaikan salah satu jemaah haji, Siti Nur Khodijah. Pasutri yang ikut dalam rombongannya itu setiba di Surabaya tidak pulang ke Kabupaten Jombang.
“Sebenarnya (jemaah) ada 6 orang, tapi yang dua langsung ke Jember, dan tinggal 4 orang ini,” ujarnya di Pendopo Kabupaten.
Nur Khodijah juga menyebut dua jemaah itu berdomisili di Jakarta. Ia menegaskan bahwa seluruh rombongannya yang pulang dari Tanah Suci Mekkah dalam kondisi sehat dan dinyatakan negatif COVID-19.
“Alhamdulillah kita berenam sehat semua. Kita kloter lima bergabung dengan jemaah asal Surabaya dan Lamongan,” tandasnya.
Perempuan asal Desa Bandung, Kecamatan Diwek itu menambahkan, tiba di Tanah Air melalui Bandara Juanda Sidoarjo sekitar jam 11.00 WIB.
Kemudian menjalani pemeriksaan kesehatan di asrama haji Sukolilo Surabaya. Setelah dinyatakan negatif COVID-19, mereka pulang ke rumah. Tiba di Pendopo Jombang sekitar jam 17.25 WIB.
“Ada satu yang diswab karena kelelahan, suhu 37 derajat celcius, dan alhamdulillah hasil PCR negatif dan langsung bisa pulang,” tandasnya.
Pada kesempatan itu, Nur Khodijah yang usianya tidak lagi muda mengaku sangat terbantu dengan fasilitas bus salawat yang disediakan oleh PPIH di Tanah Suci.
“Ada bus salawat itu yang membantu kita dari hotel ke masjidil haram sehingga kita tidak jalan kaki tiga kilometer itu sangat membantu sekali,” tandasnya.
Dapatkan update berita menarik hanya di Jurnaljatim.com, Jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news instagram serta twitter Jurnaljatim.com.