Jombang, Jurnal Jatim – Belasan seniman membuat lukisan dinding atau mural di pagar tembok halaman Mapolres Jombang, Jawa Timur, Jumat (24/6/2022). Aksi melukis mural tersebut bentuk partisipasi seniman menyambut Hari Bhayangkara tahun 2022.
Sekitar 13 orang seniman tergabung dalam Komunitas Pelukis (Kopi) Jombang di sana. Mereka tampak konsentrasi menyelesaikan lukisan mural berbagai tokoh bangsa asal Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Ada yang melukis pendiri NU Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari; pendiri dan penggerak NU KH Abdul Wahab Chasbullah; pendiri pesantren Denanyar KH Bisri Syansuri; Presiden keempat Abdurrahman Wahid dan KH Salahuddin Wahid atau Gus Solah.
Kemudian juga lukisan budayawan Emha Ainun Nadjib; mantan Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo; pelawak Asmuni; pencipta lagu Kebyar-Kebyar Gombloh; Penggagas GKJW Mojowarno Paulus Tosari atau Kasan Jariyo serta sejumlah tokoh lainnya.
Penggagas mural, Iyan Fatoni ditemui di sela melukis mengatakan tema melukis mural yang diangkat tentang tokoh atau guru bangsa di Jombang. Sebab, masih banyak masyarakat yang belum mengetahui para tokoh itu, seperti Paulus Tosari.
“Semua tokoh dari Jombang, Pluralisme. Kalau di Polres kan ada tulisan spirit of pluralisme. Nah ini kita membuktikan dengan lukisan ini. Jadi tidak hanya slogan saja, kita buktikan dari tokoh-tokoh ini dari berbagai agama maupun,” ujarnya.
“Harapannya para guru bangsa ini dikenal oleh masyarakat luas, karena masyarakat Jombang juga belum banyak yang tahu, beliau ini siapa, seperti Paulus Tosari kan gak ada yang tahu. Padahal itu pendiri di GKJW Mojowarno,” lanjut pria yang akrab dipanggil Yayan ini.
Pria berambut Gondrong itu mengaku, butuh waktu tiga hari untuk menyelesaikan secara detail setiap lukisan. Namun, kalau hanya sekedar visual atau untuk menampakkan karakter lukisan bisa selesai dalam satu hari.
“Kalau untuk visual atau karakter mungkin ya sehari jadi, tapi untuk detail realis yang sesungguhnya butuh sampai tiga hari. Membuat tekstur wajah, detail-detail kulit itu lumayan menyita waktu juga,” ujar pelukis berusia 39 tahun itu.
Sementara itu, Kapolres Jombang, AKBP Moh. Nurhidayat mengatakan, para pelukis dapat menorehkan tintanya di dinding halaman depan yang telah disediakan oleh pihak polres, dengan tujuan untuk mengenalkan tokoh-tokoh Besar Jombang kepada seluruh masyarakat.
“Terkait dengan mural kami beradu ide gagasan dengan teman pelukis, jadi selain mengarahkan dunia pelukis Jombang, kami juga memfasilitasi yang dapat dijadikan media dan nantinya dapat dilihat masyarakat banyak,” ujarnya.
Polisi berpangkat dua melati emas di pundak tersebut menyebut, selain mengenalkan para tokoh kepada masyarakat, lukisan indah yang ditorehkan para pelukis Jombang juga untuk mengenang jasa-jasa para tokoh tersebut.
“Alhamdulillah ruang ini bisa kami jadikan sebagai wahana untuk mengenang jasa-jasa beliau walaupun ada yang sudah meninggal,” ujar Nurhidayat.
Tak hanya mural wajah indah para tokoh besar di Jombang, Nurhidayat juga akan mengkoordinasikan terkait penulisan quote kebangsaan, dengan harapan dapat menjadi sebuah inspirasi bagi generasi penerus.
“Kami juga akan koordinasikan terkait penulisan quote-quote yang berkaitan dengan kebangsaan, pluralisme dan juga pendidikan termasuk untuk generasi penerus agar bisa di jadikan contoh cita-cita beliau,” jelasnya.
Dapatkan update berita menarik lainnya hanya di Jurnaljatim.com, Jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news instagram serta twitter Jurnaljatim.com.