Farah Salsabila Jemaah Haji Termuda Asal Jombang Baru Lulus SMA

Jombang, Jurnal Jatim – Farah Salsabila Ramadani Putri warga Jalan Gubernur Suryo, Desa Sengon, Jombang menjadi calon jemaah haji termuda asal Kabupaten Jombang, Jawa Timur pada tahun 1443 H/2022 ini.

Farah begitu biasa disapa, baru lulus dari SMA Negeri 2 Jombang. Ia adalah anak kedua dari pasangan suami istri Mahmudi (59) dan Mahmudah (56).

Gadis 18 tahun itu akan terbang ke Tanah Suci Mekkah, Arab Saudi pada 29 Juni 2022 menggantikan sang ayah yang meninggal dunia tahun lalu karena sakit.

Farah Salsabila Jemaah Haji Termuda Asal Jombang Baru Lulus SMA

Ketika ditemui di rumahnya, Farah tidak berbicara banyak. Ia berucap, jika dari awal sama sekali tak terpikirkan akan berangkat haji bersama ibunya pada musim haji tahun ini.

“Awal sama sekali gak kepikiran (berangkat),” tutur Farah yang duduk di samping ibunya di rumahnya, Sabtu (18/6/2022).

Karena ayahnya berpulang terlebih dahulu, ia pun mendapat pelimpahan kuota haji itu. “Karena bulan Juli 2021 lalu ayah meninggal, maka saya yang menggantikan almarhum ayah untuk pelimpahan haji ini,” tuturnya.

Gadis polos itu sangat senang bisa berangkat menunaikan rukun islam ke lima bersama ibunya dan 443 orang jemaah calon haji (JCH) lainnya asal Jombang tahun ini.

“Ya senang, Insyaallah akan menjalankan ibadah dengan sebaik-baiknya pada kesempatan yang diberikan Allah,” ujarnya.

Sebelum berangkat menuju ke Tanah Suci, ia berharap bisa lolos seleksi masuk perguruan tinggi negeri di Unair Surabaya jurusan ilmu komunikasi yang kabarnya akan diumumkan beberapa hari lagi.

“Mudah-mudahan lolos dan diterima di Unair Surabaya, jurusan ilmu komunikasi,” katanya seraya diamini.

Sementara itu, Mahmudah, ibu dari Farah menambahkan, ia dan almarhum suaminya daftar haji 2011 silam. Dari pendaftaran itu, didapatkan kuota keberangkatan tahun 2020.

“Setelah mendapatkan kuota haji 2020, kami segera melakukan pelunasan,” katanya.

Ia menceritakan, kala itu semua persiapan sudah ia lakukan bersama sang suami. Namun, tiba-tiba pandemi COVID-19 melanda sehingga pelaksanaan ibadah haji ditiadakan.

Padahal Mahmudah dan suaminya sudah mendapat baju batik seragam haji. Mereka pun harus bersabar menanti keberangkatan pada musim haji berikutnya.

Seiring berjalannya waktu, Mahmudi jatuh sakit dan menghembuskan napas terakhir 21 Juli 2021. Kesedihan yang mendalam pun dirasakan Mahmudah dan anak-anaknya.

Setelah sang suami meninggal, Mahmudah mengurusi pelimpahan kuota haji suaminya ke Kemenag. Mahmudah mengurus surat kematian hingga berkas administrasi lainnya bersama Farah yang kala itu masih kelas IX SMA.

“Karena sudah pelunasan. Alhamdulillah saat itu semuanya dipermudah. Ngurusnya cepat banget,” ujar ibu yang memiliki dua putri ini.

Kuota haji suaminya saat itu sempat akan dilimpahkan kepada anak pertamanya. Lantaran anak pertama sudah daftar haji 2015 lalu, maka kuota almarhum digantikan Farah.

“Saya memberikan pemahaman ke anak, kalau umroh itu bisa dibatalkan, tetapi haji ini tidak semua punya kesempatan berangkat dan ini adalah panggilan-Nya. Alhamdulillah anak saya menurut,” ujarnya.

Lebih lanjut Mahmudah menambahkan, saat ini ia bersama Farah sudah siap berangkat ke Tanah Suci Mekkah sekitar dua pekan lagi. Baik mental maupun fisik sudah matang.

“Ya rutin olahraga juga biar fisik kuat karena di sana kan cuacanya berbeda dengan sini. Kalau anak saya (Farah) memang kebetulan juga suka olahraga basket sejak SMA. Insyaallah kami sudah siap untuk berangkat. Mohon doanya semoga diberikan kelancaran dan kesehatan dalam menunaikan ibadah haji ini,” ujarnya.

Dapatkan update berita menarik lainnya hanya di Jurnaljatim.com, Jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news instagram serta twitter Jurnaljatim.com