Nganjuk, Jurnal Jatim – Pemkab Nganjuk, Jawa Timur memutuskan membuka kembali sejumlah pasar hewan di wilayah tersebut jelang Hari Raya Iduladha 1443 Hijriah/2022.
Pasar hewan dibuka mulai Sabtu (25/6/2022) setelah sebelumnya ditutup sampai dengan batas waktu yang tidak ditentukan untuk mengantisipasi penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak.
Keputusan penutupan pasar hewan itu sesuai Surat Edaran (SE) Bupati Nganjuk Nomor 443.4/1749/411.317/2022 pasar hewan ditutup sementara sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Pada SE itu juga diatur tentang pembatasan lalu lintas ternak (masuk dan keluar) dari dan menuju Nganjuk serta menghentikan operasional Tempat Pemotongan Hewan (TPH) milik perorangan dan mengalihkan pemotongan di Rumah Potong Hewan (RPH).
Kepala Disperindag Kabupaten Nganjuk Haris Jatmiko, Senin (27/6/2022), menyatakan sebanyak 17 pasar hewan di daerah tersebut kembali dibuka dan beroperasi.
Dibukanya kembali pasar hewan di Nganjuk untuk memenuhi kebutuhan hewan kurban pada Hari Raya Iduladha tahun 2022 pekan mendatang.
“Lima belas pasar kambing dan dua pasar sapi telah dibuka dengan menerapkan protokol kesehatan (Prokes),” ujarnya, Senin (27/6/2022).
Ia menegaskan, persiapan pembukaan pasar hewan dilaksanakan sejak Rabu ( 22/6/2022). Persiapan tersebut dengan penyemprotan disinfektan dan pembersihan lokasi pasar.
Haris memastikan bahwa hewan ternak yang didistribusikan di pasar harus dalam kondisi sehat dan layak untuk diperjualbelikan guna memberikan perlindungan pada konsumen.
Memastikan itu, Disperindag bekerjasama dengan dinas pertanian bidang kesehatan hewan dan petugas keamanan setempat. Sebelum hewan ternak dimasukkan ke dalam pasar, terlebih dulu akan diperiksa di atas kendaraan
“Sehingga nantinya sebelum hewan ternak masuk ke pasar akan diperiksa dahulu. Kalau nantinya ada salah satu ternak yang sakit harus kembali,” katanya menegaskan.
Lebih lanjut, Haris pasar akan dibersihkan dan melakukan penyemprotan disinfektan kembali setelah pasar beroperasi. Tujuannya agar kebersihan dan kesehatan lingkungan pasar hewan tetap terjaga.
“Penyemprotan dilakukan sebelum maupun sesudah pasar beroperasi,” tegasnya.
Sebagai informasi, untuk membatasi lalu lintas keluar masuknya hewan ternak dan mencegah penularan PMK dari daerah lain, hewan ternak yang dapat diperjualbelikan di pasar hewan tersebut adalah ternak-ternak yang berasal dari wilayah Nganjuk saja.
Dapatkan update berita menarik hanya di Jurnaljatim.com, Jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news instagram serta twitter Jurnaljatim.com.