Jombang, Jurnal Jatim – Sekretaris Jenderal Kemenag RI Nizar Ali menghadiri wisuda purna siswa di MAN 3 Jombang, Jawa Timur dan mendorong santri berprestasi untuk melanjutkan kuliah ke perguruan tinggi dalam negeri maupun luar negeri melalui beasiswa LPDP.
“Semua biaya ditanggung negara,” kata Nizar dalam sambutannya di acara wisuda purna siswa itu, Minggu (15/5/2022).
Selain itu, Nizar juga berharap agar siswa-siswa madrasah yang berprestasi bisa masuk PTKIN (Perguruan tinggi Islam negeri di Indonesia) tanpa tes.
“Sayang sekali siswa berprestasi masih harus bingung mencari-cari kampus. Kami sudah sampaikan kepada Rektor dan Kakanwil untuk berkoordinasi agar siswa berprestasi bisa memilih jurusan tanpa tes kalau perlu beasiswa juga,” ujarnya.
Sekjen Kemenag hadir didampingi Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, Husnul Maram. Ada sekitar 875 orang siswa kelas XII yang mengikuti wisuda di lingkungan Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Tambakberas tersebut.
Pada kesempatan itu, Nizar juga mengulik sejarah keberadaan madrasah di Indonesia. Nizar mengatakan pesantren punya sejarah panjang yang luar biasa. Keberadaan madrasah yang muncul untuk mengimbangi kehidupan pesantren yang saat itu hanya fokus pada Pendidikan agama saja.
“Madrasah adalah bagian dari peradaban yang menyeimbangkan zikir dan fikir atau dengan kata lain menyeimbangkan Pendidikan agama dengan pengetahuan umum,” ujarnya.
Sekjen Kemenag RI itu mengungkapkan ada tiga pembagian perkembangan madrasah di Indonesia. Pertama adalah masa perintisan madrasah.
“Namanya saja masa-masa awal tentu kita mengalami kendala yang luar biasa. Masyarakat masih belum memandang keberadaan madrasah,” ucapnya.
Kedua adalah masa perkembangan. Di masa ini mulai muncul cendekiawan-cendekiawan muslim yang basicnya santri seperti Nur Kholis Majid.
“Cendekiawan-cendekiawan ini namanya bahkan sudah sampai tingkat internasional. Mereka adalah ikon sarjana muslim,” kata Nizar.
Sedangkan ketiga, yakni masa keemasan. Tiga tahun terakhir, kata Nizar, madrasah sedang berada di puncak prestasi. Madrasah tidak hanya memenangi kejuaraan level nasional, tetapi juga internasional hingga mengalahkan sekolah umum.
“Juara robotik nasional itu dari madrasah,” ujar Sekjen Kemenag Nizar dengan bangga.
Disebut Nizar, ada 7 madrasah terbaik versi lembaga tes masuk perguruan tinggi (LTMPT) yaitu MAN IC Serpong, MAN 2 Kota Malang, MAN 1 Jogja, MAN IC Gorontalo, MAN 2 Kudus, MAN 2 Kota Kediri, dan MAN 1 Kota Malang.
“Pertanyaannya sekarang apakah MAN 3 Jombang ingin mengikuti jejak MAN-MAN tersebut?” tanya Nizar.
Jika berkeinginan seperti itu, Nizar mengajak semua secara kolaboratif bersama-sama berkomitmen mewujudkan MAN 3 Jombang yang lebih berprestasi lagi. Tidak mungkin kepala sekolah atau gurunya atau muridnya saja yang berjuang sendirian. Tapi seluruh civitas akademi harus berjuang bersama-sama.
“Tentu ada support Kementerian Agama dalam upaya peningkatan prestasi madrasah ,” jelas Nizar.
Nizar mewakili Sekjen Kemenag RI mengaku sangat bangga apabila ada siswa yang mencapai prestasi. Bahkan prestasi yang dimiliki madrasah adalah paket lengkap.
“Kita memiliki prestasi pengetahuan umum juga prestasi pengetahuan agama,” kata pria yang mengawali karir di IAIN Sunan Kalijaga tersebut.
Lebih lanjut, pria kelahiran Jepara itu sangat mengapresiasi keberadaan Pusat Prestasi dan Inovasi yang ada di MAN 3 Jombang.
Melalui pusat prestasi dan inovasi itu dapat dilakukan survei untuk memetakan siswa yang bisa diangkat prestasinya sehingga para siswa dapat optimal belajarnya.
Nizar berpesan agar para siswa memiliki prestasi dimana pun berada baik prestasi dalam belajar, hidup, berkarya, berinovasi, kemandirian, dan sebagainya.
“Semoga kalian semua sukses dan mampu mengisi ruang-ruang publik yang dibutuhkan oleh negara ini,” katanya menutup.
Dapatkan update berita menarik lainnya hanya di Jurnaljatim.com, jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news dan akun instagram Jurnaljatim.com.