Hari Buku Nasional, Anak-anak TK di Nganjuk Kunjungi Perpustakaan

Nganjuk, Jurnal Jatim – Pada Hari Buku Nasional (Harbuknas) 17 Mei, puluhan murid Taman Kanak-Kanak (TK) Baitussalam dan TK Pembina mengunjungi Perpustakaan Daerah (Perpusda) Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Selasa (17/5/2022).

Kunjungan anak-anak TK yang didampingi para gurunya itu juga untuk menumbuhkan minat baca anak sejak dini.

Di Perpusda Nganjuk, para murid dikenalkan dengan berbagai macam jenis buku. Setelah itu mereka menceritakan dari salah satu buku yang mereka baca itu.

Kepala Seksi Layanan, Eka Dasa Warsani saat mendampingi para murid menyampaikan jika antusiasme para murid dalam membaca buku sangat tinggi. Terlihat dari saling banyak buku yang secara bergantian dibaca.

“Mereka sangat antusias, dan baca buku yang dibaca secara bergantian,” ujar Eka, Selasa (17/5/2022).

Eka mengatakan Perpusda Nganjuk memiliki koleksi buku sebanyak kurang lebih 28 ribu buku. Buku itu digolongkan berdasarkan karya umum, pengetahuan alam, agama, dan lainnya. Kemungkinan peminat pembaca adalah anak-anak, sehingga disediakan juga buku bergambar.

“Tidak hanya anak TK, tetapi SD, SMP, dan masyarakat umum yang ingin membaca dipersilahkan mengunjungi perpustakaan Nganjuk,” ujarnya.

Pada momentum Hari Buku Nasional 2022 ini, Eka berpesan kepada para wali murid untuk membiasakan membacakan buku-buku cerita atau dongeng agar nanti putra putrinya suka membaca. Dia juga berharap minat baca semakin meningkat.

”Di usia inilah anak-anak harus membentuk kesiapan dirinya untuk menghadapi masa sekolah dan masa depannya,” ujar Eka

Kepala TK Pembina menambahkan semua anak didik dari TK Pembina berkunjung ke perpustakaan, agar anak-anak tahu sejak dini tentang perpustakaan serta manfaatnya.

“Semakin dini anak didik dikenalkan perpustakaan, maka akan menumbuhkan minat baca semakin baik.” ujarnya.

Diketahui, Hari Buku Nasional jatuh pada tanggal 17 Mei yang bertepatan dengan berdirinya Perpustakaan Nasional RI tahun 1980 silam. Di tahun 2002, Indonesia mulai memperingati Hari Buku Nasional.

Ini pertama kali digagas Menteri Pendidikan yang pada saat itu dijabat Abdul Malik Fadjar di Kabinet Gotong Royong Presiden Megawati Soekarno Putri dan Hamzah Haz.

Hari Buku bagi Abdul Malik sangat penting untuk diperingati agar masyarakat Indonesia memiliki minat dalam hal membaca dan juga literasi yang tinggi.

Sebab, pada saat itu minat baca serta literasi masyarakat Indonesia masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga yang sudah mencapai 90 persen. Hal tersebut mengacu pada temuan UNESCO di tahun 2002.

Selain itu, tingkat produksi buku di Indonesia pada saat itu juga hanya 18 ribu buku setiap tahunnya sedangkan negara Asia lainnya mencapai 40 ribu bahkan ada yang sampai 140 ribu buku.

Dapatkan update berita menarik lainnya hanya di Jurnaljatim.com, jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news dan akun instagram Jurnaljatim.com.