Mensos Risma Pantau Pencairan BPNT Dalam Bentuk Tunai di Jombang

Jombang, Jurnal Jatim – Menteri Sosial Tri Rismaharini memantau langsung penyaluran program bantuan pangan non tunai ()/ kartu yang kali pertama dicairkan bentuk uang tunai di Jombang, Jawa Timur, Minggu (6/2/2022).

Ada beberapa lokasi penyaluran bantuan yang didatangi Risma secara langsung, di antaranya di kantor Kecamatan dan , Jombang.

Di kantor Kecamatan Tembelang, Risma melihat langsung proses pencairan uang dari kepada KPM (Keluarga Penerima Harapan). Di sana, ada 200 lebih KPM yang bantuannya dicairkan.

Di sela-sela itu, Risma yang didampingi anggota DPR RI Sadarestuwati tampak memberikan penjelasan kepada petugas dinas sosial dan BNI bahwa pencairan bantuan sembako diperbolehkan dalam bentuk uang tunai. Hal itu sesuai Perpres nomor 63 tahun 2017.

“Boleh, boleh itu (dicairkan) uang tunai, makanya ini tak keluarin, boleh. Diperaturannya itu tidak harus bentuk barang. Boleh uang, jelas di Perpres,” ucapnya.

Kemudian, manta itu meminta kepada seorang pria yang ada disampingnya untuk menunjukkan Perpres yang mengatur tentang itu.

Pada kesempatan tersebut, Risma juga mendatangi beberapa yang antre. Di antaranya adalah pemuda yang belakangan diketahui bernama Pendik Firmandani (25).

Kepada Risma, Dani panggilan akrabnya mengaku bahwa ia ahli waris neneknya yang meninggal. Kemudian Risma menanyakan alamat dan pekerjaan Dani.

Dani pun menjelaskan jika dia bekerja sebagai alumunium. “Kamu mau apa tidak ? Pengen usaha opo (ingin usaha apa),” kata Risma kepada Dani yang duduk dihadapannya. “Budidaya lele,” jawab Dani.

Mendapat jawaban itu, Risma kemudian meminta salah seorang staf-nya untuk mendata Dani dan juga meminta nomor teleponnya.

Pencairan BPNT dilakukan selama enam bulan terakhir. BPNT yang dicairkan nilainya Rp200.000 per bulan per KPM. Dengan begitu, total uang yang diterima Rp1.200.000 per KPM.

Seorang KPM, Kasih mengaku bersyukur bantuan yang dinanti-nantinya cair. Uang Rp1.200.000 yang ia dapat akan digunakan untuk modal usaha jualan tahu di kampungnya Desa Pojorejo, Kecamatan Kesamben, Jombang.

“Ini dapat uang Rp1.200.000, bantuan selama 6 bulan. Akan saya buat jualan tahu solet (tahu petis),” katanya sembari menunjukkan uang tersebut

 

Dapatkan update berita menarik lainnya hanya di Jurnaljatim.com, jangan lupa follow jurnaljatim.com di Google News.

 

Editor: Hafid