Jombang, Jurnal Jatim – Pembelajaran tatap muka (PTM) penuh 100 persen awal Februari nanti ditunda. Penundaan itu menyusul kasus COVID-19 di wilayah setempat mengalami kenaikan.
”Sementara kita tunda lagi, sampai ada evaluasi kedepan,” ungkap Sekretaris Daerah Kabupaten Jombang, Agus Purnomo, Senin (31/1/2022).
Agus menjelaskan, sesuai rencana awal, PTM 100 persen akan dimulai 2 Februari. Sejumlah pihak mulai dinas pendidikan dan kebudayaan Jombang, Kemenag, cabang dinas pendidikan Jawa Timur di Jombang maupun dinas Kkesehatan juga sepakat memulai sekolah tatap muka.
Bahkan, Bupati Jombang, Mundjidah Wahab saat itu juga menyetujui untuk pelaksanaan pembelajaran tatap muka.
”Jadi awalnya tanggal 2 Februari kita mulai, tapi melihat perkembangan COVID-19 akhirnya kita lakukan evaluasi kembali,” ujar mantan dinas pendidikan dan kebudayaan Jombang tersebut.
Agus menagatakan, penundaan PTM 100 persen disemua jenjang itu dikarenakan faktor keselamatan peserta didik. Agus mengaku tak ingin, jika tetap dilaksanakan tanpa memperhatikan situasi dan kondisi akan berdampak pada keselamatan anak-anak didik.
”Intinya, karena COVID-19 ada peningkatan baik di level Jawa Timur dan nasional, kita memilih hati hati,” ujar Agus menegaskan.
Dijelaskan, kasus COVID-19 di Kabupaten Jombang kembali bertambah sejak akhir bulan lalu. Dengan bertambahnya kasus tersebut dan munculnya varian baru, pemkab Jombang memutuskan menunda lagi.
”Awalnya saat kita akan rencanakan PTM kan 0 kasus, kemudian bertambah jadi lima dan sekarang tujuh kasus. Akhirnya, kita sampaikan ke teman- teman untuk rencana PTM kita tunda kembali,” ujar Agus Purnomo.
Agus menambahkan sekolah dan semua lembaga pendidikan sudah siap. Baik dari sumber daya manusia, sarana dan prasarana maupun teknis PTM 100 persen.
”Vaksinasi anak juga demikian, kalau tidak salah sudah mencapai 70 persen. Namun karena ada kenaikan akhirnya kita evaluasi kembali,” kata dia.
Bupati Jombang, Mundjidah Wahab menambahkan, pihaknya saat ini masih melakukan koordinasi dengan pihak terkait atas rencana penundaan PTM 100 persen tersebut.
“Rencana tatap muka kemarin itu masih dievaluasi lagi, terkait dengan penataannya. Hari ini saya masih koordinasi hasilnya,” kata Bupati kepada wartawan pada Senin (31/1/2022).
Bupati juga menyebut, pada dasarnya Pemkab Jombang lebih memilih untuk berhati-hati demi keselamatan peserta didik. Hal itu mengaca dari beberapa daerah, termasuk di Jakarta munculnya klaster sekolah.
“Dengan adanya varian baru ini dan dan itu varian sekolah, sehingga di Jakarta dan beberapa sekolah sudah banyak ditutup, karena kehati-hatian, karena ini di masing-masing daerah tatap muka ini adalah untuk klaster sekolah,” katanya.
Dari data di dinas kesehatan Kabupaten Jombang, kasus COVID-19 saat ini, Senin 31 Januari, ada lima orang pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit, dan 5 orang menjalani isolasi.
“Kalau di Jombang kemarin lima (kasus COVID-19), yang tiga (orang) gak ada di Jombang. Jadi KTP-nya Jombang tapi dia di Jakarta,” ujar Mundjidah Wahab.
Sebatas diketahui, Kabupaten Jombang saat ini menerapkan pembelajaran sistem shift dengan tingkat kehadiran 50 persen. Shift pagi dimulai pukul 07.00 – 10.10 WIB dan shift kedua dimulai 10.50 sampai 14.00 WIB.
Pembelajaran tatap muka terbatas itu dilaksananan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan secara ketat untuk mencegah penyebaran virus corona, karena masih dalam kondisi pandemi.
Dapatkan update berita menarik lainnya hanya di Jurnaljatim.com, jangan lupa follow jurnaljatim.com di Google News.
Editor: Azriel