Musim Demam Berdarah, Permintaan Trombosit di PMI Jombang Meningkat

Jombang, Jurnal Jatim – Permintaan stok darah terutama trombosit ke Unit Donor Darah (UDD) PMI Kabupaten Jombang, Jawa Timur selama tiga bulan terakhir meningkat. Kondisi itu terjadi setelah merebaknya wabah demam berdarah dengue (DBD) sejak November 2021 lalu.

Kepala bagian pelayanan medis PMI Jombang, Siswojo mengungkapkan permintaan UDD PMI Jombang mulai Oktober sampai Desember terus mengalami kenaikan hingga saat ini.

Sebelum November 2021, permintaan trombosit di PMI Jombang hanya berkisar 90 kantong. Kemudian pada November 2021, meningkat menjadi 153 kantong, dan Desember 2021 kembali naik mencapai 207 kantong.

“Untuk bulan Januari 2022 sampai tanggal 11 ini, sudah mencapai 114 kantong darah yang kita keluarkan untuk pasien Demam Berdarah,” ungkap Siswojo kepada wartawan, Rabu (12/1/2022).

Siswojo menjelaskan, permintaan trombosit tersebut berasal dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jombang dan rumah sakit- rumah sakit di sekitar Kabupaten Jombang.

“Seperti dari Mojokerto, dari Ngimbang Lamongan, dan juga dari Kediri. Karena PMI ini kan sifatnya nasional, jadi melayani semua daerah,” katanya.

Lebih lanjut Siswojo menyebut, hingga saat ini Stok darah di PMI Jombang masih dalam kategori aman artinya, donor darah maupun kebutuhan masih bisa dicukupi.

“Setiap hari permintaan rata-rata mencapai 70 kantong. Kalau sebelum merebaknya DBD permintaan rata-rata 60 kantong per hari,” ujarnya.

Dengan naiknya permintaan trombosit ini, PMI Jombang tetap memberikan imbauan kepada masyarakat untuk tetap melakukan donor darah guna membantu kebutuhan trombosit.

“Setiap hari PMI juga melakukan tindakan donor darah dengan kantong triple. Fungsi kantong triple ini untuk memproduksi trombosit,” katanya.

Selain itu pihaknya juga tetap menggelar donor darah di sekolah-sekolah, instansi-instansi, maupun di perusahaan-perusahaan swasta.

Siswojo menambahkan, PMI Jombang sudah bisa memproduksi trombosit sejak tahun 2014 dengan rata-rata produksi sebanyak 15 hingga 20 kantong per hari. Trombosit diproduksi sendiri karena PMI Jomvang sudah memiliki alat untuk pemisah darah.

“Setiap hari harus kita siapkan trombosit dan menyetok. Karena trombosit itu kan dibutuhkan sewaktu-waktu,” kata dia mengakhiri.

 

Dapatkan update berita menarik lainnya hanya di Jurnaljatim.com, jangan lupa follow Jurnaljatim.com di Google News.

 

Editor: Azriel