Empat Warga Terserang Demam Berdarah, Desa di Jombang Difogging

Jombang, Jurnal jatim – Menyusul adanya warga yang terkena serangan penyakit demam berdarah, Pemerintah Desa Kepatihan, Kabupaten Jombang, Jawa Timur melakukan Fogging atau pengasapan tempat-tempat endemik di lingkungan desa setempat.

Pengasapan insektisida untuk mencegah meluasnya penyakit demam berdarah dengue (DBD) sekaligus membunuh nyamuk Aedes Aigepty yang menjadi penyebab penyakit demam berdarah, Kamis (6/1/2022).

Kepala Desa Kepatihan, Kecamatan Jombang, Erwin Pribadi mengatakan saat ini terdapat empat orang warganya yang terserang penyakit demam berdarah.

“Dua di antaranya dirawat di rumah sakit, dan dua orang lainnya rawat jalan. Positif tapi hasil lab-nya masih memungkinkan dirawat jalan, akhirnya di rawat di rumah,” ungkapnya kepada wartawan.

Erwin menyebut, angka kasus DBD di desanya menurun jika dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2020 lalu, terdapat warga 13 warga Desa Kepatihan yang terjangkit DBD dengan mayoritas usia pelajar yang terserang.

“Alhamdulillah agak turun. Ini semenjak awal tahun 2021 saya canangkan program bank sampah secara periodik satu bulan sekali, karena penimbangan bank sampah satu bulan sekali, warga tanpa kami imbau, tanpa kami minta, satu bulan sekali sudah membersihkan lingkungannya masing-masing,” ujarnya.

“Jadi Insyaallah ini juga dampak dari warga yang membersihkan lingkungan secara rutin tadi,” Erwin melanjutkan.

Erwin mengatakan, selain dengan melakukan fogging, pihaknya juga telah memberikan imbauan kepada RT untuk membersihkan sarang endemik nyamuk, yakni dengan melakukan 3M (Menguras, Menutup, Mengubur).

“Besok Insyaallah kita penyemprotan lagi, Minggu berikutnya juga kita akan lakukan penyemprotan secara sporadis. Jadi tidak masuk ke dalam rumah, tapi di jalan-jalan,” ujar Erwin.

Ia manambahkan, tujuan penyemproton dengan pengasapan agar nyamuk yang hari ini dalam bentuk telur, yang besok atau lusa sudah menjadi nyamuk dapat dimatikan.

Angka kasus penyakit DBD di Jombang memang mengalami peningkatan sepanjang bulan Oktober sampai dengan Desember 2021 lalu seiring datangnya musim hujan yang intensitasnya cukup lebat.

Berdasarkan data kunjungan di rawat inap bagian anak, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Jombang, pada Oktober ada sekitar 10 pasien anak dirawat. Kemudian November ada peningkatan sekitar 15 pasien dan Desember direkap ada sekitar 25 pasien yang dirawat.

Direktur RSUD Kabupaten Jombang, dr Pudji Umbaran menyebut, dipenghujung tahun 2021, ada lima pasien anak yang dirawat di rumah sakit pelat merah itu dengan kasus DBD. Artinya, memang melihat tren itu seiring dengan musim hujan yang cukup tinggi.

“Kita mengingatkan kepada masyarakat, bahwa kasus DBD harus kita waspadai, disamping kita hidup di masa pandemi ini,” kata Pudji, Jumat (31/12/2021) lalu.

Puji mengatakan, rata-rata pasien yang datang di rumah sakit milik pemerintah itu merupakan grid 2 yakni kondisi pasien masih cukup stabil. Sehingga dokter dapat memberikan pelayanan yang maksimal.

“Dengan meningkatnya angka kasus DB, maka langkah yang diambil pemerintah yakni sosialisasi ke masyarakat secara intens. Agar masyarakat waspada betul terkait dengan kasus DBD,” katanya.

Dapatkan update berita menarik lainnya hanya di Jurnaljatim.com, jangan lupa follow Jurnaljatim.com di Google News.

 

Editor: Azriel