Antisipasi Omicron, Binda Jatim Gencar Vaksinasi Anak di Jombang

Jombang, Jurnal Jatim – Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) menggelar COVID-19 bagi anak usia 6-11 tahun pada awal 2022. Kegiatan tersebut digelar kembali lantaran masih ada yang belum mendapatkan vaksinasi.

Vaksinasi kali ini menyasar siswa SDN Denanyar 1 di Jalan Nurcholis Majid, Desa Denanyar, Jombang, Jawa Timur dengan target yang disiapkan sebanyak 217 dosis, Selasa (4/1/2022).

Selain itu, vaksinasi Binda Jatim yang bekerjasama dengan Puskesmas itu juga dilaksanakan di SDN Denanyar 2, dengan target sebanyak 173 dosis. Total target vaksinasi sebanyak 390 dosis jenis sinovac.

Vaksinasi COVID-19 anak tahap pertama tersebut dilaksanakan sebagai upaya preventif pemerintah dalam mencegah penyebaran virus varian baru Omicron. Disamping itu, juga untuk mengejar tatap muka 100 persen.

SDN 1 Denanyar, Wahyu Indriati menjelaskan, pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di lembaga yang ia pimpin menyasar kelas 1-6 usia 6-11 tahun. Sedangkan untuk kelas 6 yang usia 12 tahun, sudah melakukan vaksinasi yang pertama.

“Jadi total 203 siswa, yang sudah vaksinasi tahap pertama 20 siswa. Dan vaksinasi hari ini mayoritas yang dosis pertama,” katanya menjelaskan.

Ia mengungkapkan, persiapan yang dilakukan pihak sekolah yakni memberi edaran persetujuan izin dan tidaknya kepada orangtua murid mengikuti vaksinasi itu. Kemudian wali murid membuat surat tertulis.

“Dan respon terhadap pelaksanaan vaksinasi ini, wali murid sangat mendukung. Hanya ada anak 1, 2 saja yang tidak boleh, karena memang dia punya sakit. Bila hari ini sakit, maka menunggu hingga lalu bisa vaksinasi,” ungkapnya.

Salah seorang orang tua murid Endang Sulasmiati (45), mengatakan vaksinasi di sekolah putrinya Indira Aliya Kirana (8) yang masih duduk di kelas 2 itu sudah disosialisasikan kemarin lusa agar orangtua bisa mempersiapkan.

“Jadi orangtua dikasih formulir, kita menyetujui atau tidak lalu dikumpulkan. Setelah itu dikasih tahu pelaksanaan vaksinnya,” kata Endang, usai mengantar putrinya mengikuti vaksinasi.

Endang mengatakan vaksinasi itu sangat penting untuk kekebalan tubuh, karena sekarang masih terjadi pandemi COVID-19. Melihat fisik putrinya yang sehat, ia pun mengijinkannya untuk disuntik COVID-19..

“Persiapannya sebelum berangkat ya sarapan pagi. Lalu membawa manis, air putih. Teh manis sama susu,” katanya.

Sementara itu, Perawat Puskesmas Pulo Lor, Wildan Arifin menyatakan, pelaksanaan vaksinasi COVID-19 itu juga dilakukan skrining. Petugas menanyakan kepada anak dan orangtuanya terkait riwayat sakit kejang, atau sesak atau sakit kronis lainnya.

“Diperiksa suhu, tekanan darah, kemudian apakah ada nyeri tenggorokan atau tidak, atau tanda-tanda sakit ispa. Disitu untuk menentukan, apakah si anak ini bisa divaksinasi atau tidak,” ujarnya.

Apabila sekarang anak panas atau batuk pilek, maka bisa ditunda hingga sembuh. Tapi jika memiliki riwayat penyakit seperti jantung, kejang dan kronis lainnya maka dikonsultasikan ke RS, dokter spesialis.

“Untuk saat ini yang diberikan jenis sinovac. Usai vaksinasi, kita arahkan ke ruang observasi. Disitu kita terangkan tentang nanti kemungkinan kejadian setelah disuntik. Bisa panas ringan atau nyeri, mual,” katanya.

Wildan menegaskan, bila keluhannya ringan bisa diatasi di rumah dengan obat seperti paracetamol dan istirahat. Kalau keluhan tidak teratasi, bisa dilanjut dengan menghubungi petugas Puskesmas atau petugas vaksin yang tertera di kartu vaksin.

“Untuk anak-anak usai divaksin, yang terpenting kalau sampai dirumah istirahat saja, kurangi aktivitas, dan seperti biasa,” katanya menutup.

Dapatkan update berita menarik lainnya hanya di Jurnaljatim.com, jangan lupa follow Jurnaljatim.com di Google News.

 

Editor: Azriel