Jombang, Jurnal Jatim – Peresmian rehabilitasi saluran drainase dan trotoar jalan KH Wahid Hasyim, Jombang, Jawa Timur yang dihadiri Bupati Mundjidah Wahab bersama Forkopimda setempat memicu kerumunan orang, Minggu malam (12/12/2021).
Kerumunan tersebut terekam dalam sebuah video yang viral di media sosial instagram @wargajombang. Dalam Video berdurasi 18 detik tersebut tidak tampak satupun petugas Satgas COVID-19 yang memberikan imbauan untuk mematuhi protokol kesehatan.
Padahal, dari ribuan masyarakat yang hadir, banyak yang tidak memakai masker dan tidak berjarak, sehingga sangat berpotensi terjadinya penyebaran COVID-19.
“Rek jangan berkerumun dan jangan lupa pakek masker, mimin lihat banyak yang tidak pakek masker. Nanti ada petugas yang razia,” tulis keterangan dalam video tersebut seperti dilihat Jurnaljatim.com, Senin (13/12/2021).
Beragam komentar netizen pun muncul dalam video kerumuman tersebut. Salah satu netizen beranggapan jika virus corona saat ini sudah hilang sehingga bebas untuk beraktivitas.
“Alhamdulillah…. corona sudah hilang…. bisa bebas beraktivitas, anak” sekolah juga sudah bisa sekolah dengan jadwal semula, tdk dibagi 2 shiff ya…,” tulis akun @firdha_rumah_snack dengan emotion tertawa.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, kerumunan peresmian proyek senilai Rp16,5 miliar tersebut tidak lepas dari sebaran informasi di akun instagram milik pemerintah kabupaten Jombang @jombang_kab.
Sebagaimana dilihat, informasi tersebut berisi tentang ajakan untuk menghadiri peresmian rehabilitasi saluran drainase dan trotoar Jl KH Wahid Hasyim pada Minggu, 12 Desember 2021 pukul 18.00-21.00 WIB.
Dalam peresmian itu juga dilakukan pemberian bantuan untuk 380 orang pasukan kuning, bazar usaha mikro kecil dan menengah sepanjang jalan Wahid Hasyim dan spot panggung hiburan elektone, tari, trotoar.
Terpisah, Senin siang (13/12/202), Bupati Jombang, Mundjidah Wahab menyebut jika sejak awal sudah berupaya untuk mengantisipasi terjadinya kerumunan seperti itu.
Namun, di luar dugaan masyarakat cukup antusias untuk menghadirinya. Mundjidah pun membantah pihaknya mengumumkan peresmian itu kepada publik.
“Sebelumnya kita sudah mengantisipasi, tadi malam tidak membayangkan seperti itu. Kita gak woro-woro, kita ga publikasi ke masyarakat, kita ke OPD-OPD, dengan DPRD. Gak ada undangan, gak ada (pengumuman) ke masyarakat umum. Yang di dalam cuma OPD sama ini aja,” kata Mundjidah.
Namun, Mundjidah mengakui acara tersebut memang mengundang para pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah), tujuannya membangkitkan sektor ekonomi yang hampir dua tahun terakhir lesu akibat pandemi.
Sementara terkait adanya penyulutan kembang api di lokasi acara, disebut Mundjidah hanya sebagai pembukaan saja.
“Kita memang mengundang UMKM untuk pemulihan ekonomi dan ada batasan waktu sampai jam 21.00 WIB,” katanya.
Mundjidah menambahkan, pihaknya juga akan melakukan mengevaluasi kembali tersebut agar tidak terulang dikemudian hari.
“Sekarang liat saja, nanti kita evaluasi di dinas kesehatan, mudah mudahan tidak ada apa apa. (Untuk) kembang api sebagai tanda (peresmian). Langkah antisipasi, sekali ini saja, dan tidak ada lagi,” pungkasnya.
Seperti diketahui, kawasan kota di sepanjang Jalan KH Wahid Hasyim, Kabupaten Jombang dipercantik dengan konsep Pedestrian (pejalan kaki). Tujuannya untuk menjadikannya icon kota santri Jombang. Proyek itu dikerjakan mulai pertengahan bulan April 2021 lalu dengan menghabiskan anggaran senilai Rp16.774.341.000.
Dapatkan update berita menarik lainnya hanya di Jurnaljatim.com, jangan lupa follow Jurnaljatim.com di Google News.
Editor: Azriel