Jombang, Jurnal Jatim – Warga yang terdampak angin puting beliung di Desa Kedunglumpang, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, Jawa Timur dua pekan lalu membiarkan rumahnya rusak karena tidak mempunyai uang untuk memperbaikinya.
Salah satunya adalah Sunarto (56) warga desa setempat. Sunarto mengaku belum bisa memperbaiki atap teras rumahnya yang rusak karena tidak memiliki uang.
“Belum punya uang untuk memperbaiki sendiri, sementara saya biarkan saja atapnya seperti itu,” kata Sunarto kepada wartawan, Rabu (22/12/2021).
Sunarto sempat mendapatkan kabar jika empat hari setelah kejadian bencana alam angin puting beliung pada Kamis (9/12/2021) lalu, akan mendapat bantuan perbaikan rumah dari BPBD Jombang.
Namun, kata dia, hingga saat ini bantuan tersebut tak kunjung ia terima. Padahal, bantuan itu selama ini ia tunggu. Pun begitu, Sunarto mengaku hanya bisa pasrah dengan kondisi atap rumahnya yang rusak.
“Janjinya waktu itu 1-4 hari bantuan akan datang, tapi sampai sekarang tidak ada. Saya hanya pasrah mas, semoga saja dapat terealisasi bantuan yang sudah dijanjikan itu,” ucapnya.
Korban bencana angin puting beliung lainnya, Wuliarno (41) yang tak sabar menunggu bantuan dari pemerintah, harus memperbaiki rumahnya dengan menggunakan uang pribadinya.
“Ini saya perbaiki sendiri dengan dana pribadi mas, karena sampai dua minggu ditunggu tidak ada bantuan sama sekali dari Pemkab Jombang,” ungkapnya.
Pria yang sehari-hari berjualan pentol keliling itu menyebut, rumah miliknya rusak parah di bagian atap usai dihajar angin pada siang hari itu. Menurutnya, setelah kejadian, tim dari BPBD setempat bersama warga datang ke rumahnya untuk melakukan pendataan.
“Katanya waktu itu 3-4 hari bantuan akan datang, tapi sampai hari ini tidak ada. Dulu pas datang ke rumah, cuma ngasih tiga lembar terpal,” ujarnya.
Karena dinilai sangat menganggu dan membahayakan, Wuliarno pun terpaksa berhutang untuk perbaiki rumahnya. Selain itu, ia juga mendapatkan bantuan dari Pemerintah Desa setempat dengan nilai yang tidak banyak.
“Dapat bantuan sedikit dari pak kades, tapi ya cuma buat beli paku saja, sisanya saya hutang karena kurang uang saya,” ujar Wuliarno.
Kades Kedunglumpang, Juprianto tak membantah dengan kondisi miris yang dialami warganya. Juprianto mengaku telah melakukan upaya mengajukan dan menagih bantuan ke BPBD Kabupaten Jombang.
“Kata BPBD dananya sudah habis tahun ini. Untuk sementara ya kami anggarkan dari desa sendiri, ada dari APBDes Rp7 juta, dan terpakai Rp5 juta, sudah diberikan, bisanya ya itu sementara,” kata dia.
Diketahui, hujan deras disertai angin kencang di Desa Kedung Lumpang, Kecamatan Mojoagung Jombang, pada Kamis (9/12/2021) lalu mengakibatkan belasan rumah rusak.
Berdasarkan data, ada 18 rumah rusak berat dan 15 rumah rusak ringan di 4 dusun yakni Dusun Binorong, Jlaprang, Gedangan dan Dusun Kedunglumpang.
Tidak ada korban jiwa maupun korban luka dalam kejadian itu. Sementara Rata-rata, kerusakan yang nampak adalah di bagian atap rumah warga.
Dapatkan update berita menarik lainnya hanya di Jurnaljatim.com, jangan lupa follow Jurnaljatim.com di Google News.
Editor: Hafid