Madiun, Jurnal Jatim– Memasuki musim penghujan dengan intensitas yang tinggi di beberapa wilayah, KAI Daop 7 Madiun Jawa Timur, mencatat terdapat 13 titik rawan banjir yang memiliki potensi luapan air hingga dapat mengganggu perjalanan kereta api di wilayah Daop 7.
Ke 13 titik rawan tersebut, yakni KM 212+972 antara Stasiun Walikukun-Kedungbanteng; KM 193+142 antara Stasiun Ngawi-Kedunggalar; KM 166+459 antara Stasiun Madiun-Magetan; KM 136+380 antara Stasiun Bagor-Saradan; KM 109+718 antara Stasiun Baron-Sukomoro; KM 93+820 antara Stasiun Sembung- Kertosono.
Kemudian KM 183+84 antara Stasiun Ngadiluwih- Kediri; KM 173+572 antara Stasiun Kras-Ngadiluwih; KM 133+723 antara Stasiun Blitar-Rejotangan; KM 107+933 antara Stasiun Garun-Talun; KM 109+491 antara Stasiun Garun-Talun; KM 110+480 antara Stasiun Garun-Talun dan KM. 116+203 antara Stasiun Garun-Talun.
Manager Humas PT KAI Daop 7 Madiun, Ixfan Hendriwintoko mengatakan Daop 7 Madiun melakukan berbagai upaya yang mengedepankan keselamatan untuk mewujudkan perjalanan kereta api yang lancar dan terkendali sehingga pelanggan dapat menikmati perjalanan KA dengan aman dan nyaman.
Upaya yang dilakukan antara lainnya dengan menyiapkan alat material untuk siaga (AMUS) di beberapa titik yang dapat menjangkau lokasi apabila terjadi hambatan akibat cuaca ekstrim seperti banjir, amblesan dan tanah longsor.
Adapun AMUS itu terdiri dari batu balas, bantalan rel, pasir, karung, besi (untuk jembatan), alat penambat rel dan alat siaga lainnya yang telah ditempatkan di 13 titik wilayah Daop 7 Madiun.
“Masing-masing di Stasiun Walikukun, Ngawi, Magetan, Madiun, Caruban, Bagor, Nganjuk, Kertosono, Jombang, Sumobito, Kediri, Tulungagung, dan Blitar,” kata Ixfan, Kamis (11/11/2021).
Selain itu, kata Ixfan, KAI Daop 7 Madiun juga menyiapkan tim reaksi cepat Flying Gank untuk menjaga kehandalan perjalanan kereta api.
Tim itu akan melakukan pemeriksaan rutin jalur KA untuk mengantisipasi gangguan alam serta meminimalisir resiko dan mempercepat penanganan jika sewaktu-waktu terdapat dampak dari cuaca ekstrim pada operasional KA.
“Tenaga Flying Gank disiagakan 24 jam apabila terjadi rintang jalan ataupun peristiwa luar biasa hebat,” jelas Ixfan.
Ixfan menambahkan hal lain yang juga dilakukan oleh Daop 7 Madiun adalah dengan menebang pohon yang beresiko tumbang di beberapa wilayah serta pengecekan dan pembersihan maupun normalisasi saluran air di area jalur KA wilayah Daop 7 Madiun.
“Kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk mewujudkan perjalanan kereta api yang selamat, aman, nyaman dan sehat, bagi pelanggan kami,” kata Ixfan mengakhiri.
Dapatkan update berita menarik lainnya hanya di Jurnaljatim.com, jangan lupa follow Jurnaljatim.com di Google News.
Editor: Hafid