Seluruh Korban Banjir Bandang Batu Ditemukan, Pencarian Dihentikan

Batu, Jurnal Jatim – Seluruh korban bandang di wilayah Kota Batu, Jawa Timur pada Kamis (4/11/2021) telah berhasil ditemukan. Operasi korban yang dilakukan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Surabaya dihentikan.

Wakil Wali Kota Batu Punjul Santoso di Kota Batu, mengatakan bahwa operasi pencarian dihentikan setelah korban terakhir atas nama Tokip, warga Dusun Sambong, Desa Bulukerto, berhasil ditemukan kurang lebih pada pukul 10.00 WIB.

“Dari SAR, pencarian sudah dihentikan, korban sudah ditemukan semua, totalnya tujuh orang. SAR juga sudah melaporkan untuk mengghentikan operasi,” kata Punjul, Sabtu (6/11/2021).

Berdasar data Badan Penanggulangan Daerah (BPBD) Kota Batu, secara keseluruhan ada 13 orang korban yang dilaporkan hilang terseret arus banjir bandang.

Dari jumlah itu, sebanyak enam warga yang terseret derasnya banjir bandang dilaporkan selamat dan menjalani perawatan. Sementara itu tujuh orang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

Tujuh korban meninggal akibat banjir bandang yang terjadi di Kota Batu terdata atas nama Wiji warga Dusun Sambong, Sarip warga Dusun sambong, Adi Wibowo warga Jalan Kartini, dan Wakri warga Dusun Sebrang, Bendo.

Kemudian, Mahendra Feri warga Dusun Sambong, Alverta Shenazia Arvisa warga Dusun Sambong dan korban meninggal dunia terakhir yang ditemukan adalah Tokip warga Dusun Sambong, Desa Bulukerto, Kota Batu.

Sementara untuk korban selamat, yakni Bayu Agung Setiawan warga Toyomerto, Saiful warga Toyomerto, Fainis warga Sumbersari, Linda Ariesta warga Dusun Kajar, Muhoratul Jannag warga Jalan Samadi dan Arif warga Kota , Jawa Timur.

Dengan ditemukannya seluruh korban yang terseret arus banjir bandang itu, maka operasi pencarian dihentikan. Tim telah bekerja maksimal menemukan korban banjir bandang.

“Pencarian ditutup, tim sudah bekerja dengan maksimal,” kata Panjul yang juga merupakan Ketua Tim Tanggap Darurat Banjir Bandang Kota Batu.

Dikatakan Panjul, saat ini, penanganan banjir bandang masih terus dilakukan, utamanya terkait pembersihan puing dan sisa pada sejumlah wilayah terdampak banjir bandang.

“Saat ini difokuskan untuk pembersihan material sisa banjir bandang,” katanya.

SGubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengimbau masyarakat Jawa Timur meningkatkan kewaspadaan dan kesiap-siagaan terhadap fenomena yang diprakirakan mencapai puncaknya di penghujung tahun 2021.

“BMKG mewanti-wanti terhadap potensi bencana hidrometeorologi (banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dsb) akibat meningkatnya curah yang diprediksi mencapai 20-70 persen,” kata Khofifah usai meninjau lokasi banjir bandang di Batu.

Khofifah juga meminta masyarakat untuk membersihkan saluran-saluran air di lingkungan rumah masing-masing, memangkas pohon yang rawan tumbang atau roboh serta memastikan selokan tidak mampet dan hentikan membuang sampah ke sungai apapun itu jenisnya.

Banjir bandang terjadi di wilayah Kota Batu Kamis (4/11/2021) sekitar pukul 14.00 WIB. Banjir bandang tersebut menyebabkan dampak yang cukup besar pada sejumlah titik di wilayah Kota Batu.

Tercatat, ada enam wilayah di Kota Batu yang terdampak, yakni Desa Sidomulyo, Desa Bulukerto, Desa Sumber , Desa Bumiaji, Desa Tulungrejo dan Desa Punten. (Ant)

 

Dapatkan update menarik lainnya hanya di Jurnaljatim.com, jangan lupa follow Jurnaljatim.com di Google News.

 

Editor: Hafid