Cerita Terbentuknya Kampung Herbal di Mojoroto Kota Kediri

Kediri, Jurnal – Kampung Herbal di , Kota Kediri, Jawa Timur, terbentuk dari ketekunan warga sekitar memanfaatkan lahan wakaf yang masih belum terpakai menjadi taman kaya akan manfaat.

Sekelompok warga RW 01 Kelurahan Mojoroto berhasil membentuk kampung keren bertajuk kampung herbal berawal dari hobi bercocok tanam.

Warga bergotong royong memodifikasi lahan kosong menjadi sebuah taman yang tidak hanya menarik, tapi juga kaya akan manfaat.

Ketua Rukun Warga (RW) 1, Mudakir menuturkan, berkat kesukaan warga terhadap tanaman, hingga akhirnya memanfaatkan lahan wakaf yang masih belum terpakai untuk ditanami tanaman bermanfaat bagi orang banyak.

“Kebetulan ada lahan yang bisa kami manfaatkan, akhirnya kami bersepakat untuk menyusun suatu kegiatan mengelola sebuah taman herbal yang kita kelola sendiri,” tuturnya, Rabu, (6/10/2021).

Tercatat ada beberapa taman yang dikelola secara swadaya oleh masyarakat setempat. Yaitu taman toga dan taman butorantas (buah, toga, dan ). Mudakir menyebutkan ada sekitar 150 varietas tanaman yang berhasil ditanam.

“Dari semua tanaman itu, yang paling ngetren dan bernilai ekonomis adalah bunga telang,” ujarnya.

“Hal ini mengingat manfaat dari bunga telang yang sangat kaya, seperti anti oksidan dan anti depresan, sehingga tidak hanya cantik untuk ditanam tapi juga kaya akan manfaat bagi tubuh kita,” lanjutnya.

Mojoroto, Achmad Koharudin mengungkapkan awalnya, kelurahan Mojoroto, Kota Kediri mencanangkan sebuah program 12 handal Mojoroto.

“Berawal dari situ akhirnya tergali berbagai potensi dari setiap RW, salah satunya kampung herbal,” ungkapnya.

Dikatakan dia, berkat potensi di bidang lingkungan dan pertamanan itu, RW 1 Kelurahan Mojoroto mendapat perhatian dari Dinas Ketahanan dan (DKPP) dan Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan (DLHKP).

“Kami didaulat oleh dinas terkait untuk mewakili Kota Kediri dalam lomba kampung berseri sejak tahun 2018 dalam berbagai tingkat,” katanya.

Kampung Herbal itu sudah beberapa kali menyabet hingga ke tingkat nasional. Pihaknya pun mendukung dan mengapresiasi penuh atas keseriusan warganya dalam mengelola kampung herbal.

“Alhamdulillah lomba kampung berseri kami menang, kemudian berseri tingkat madya, dilanjutkan lomba ProClean dan lomba-lomba yang lainnya,” katanya.

Di kelurahan Mojoroto tidak hanya ada kampung herbal saja, namun juga ada 11 kampung tematik lainnya di setiap RW. Meliputi Kampung Herbal, Kampung Seni, Kampung Bunga, Kampung Baca, Kampung Industri Rumah Tangga, Kampung Multimedi, Kampung Eropa, Kampung Dolanan, Kampung Jerami Lampion, Kampung Urban Farming Mojoroto dan Kampung Oleh-oleh.

Achmad Koharudin berharap kepada masyarakat di Kelurahan Mojoroto supaya bisa benar-benar dan independen sehingga bisa menjadi masyarakat yang mandiri dan sejahtera.

“Mari kita tetap pertahankan keguyupan kita, membawa Mojoroto menjadi Kelurahan yang sehat, inovatif, agamis dan peduli melalui kegiatan di masyarakat termasuk salah satunya pengembangan kampung keren di masing-masing RW,” ujarnya berharap. (Kominfo).

 

Dapatkan update menarik lainnya hanya di Jurnaljatim.com, jangan lupa follow Jurnaljatim.com di Google News.

 

Editor: Hafid