Pembangunan Gedung DPRD Tuban Senilai Rp28 Miliar Batal Terealisasi

, Rencana DPRD Kabupaten Tuban, senilai Rp28 miliar di tahun 2021 batal terealisasi lantaran pandemi masih belum usai.

“Kita pending dulu karena masa pandemi COVID-19 belum selesai,” ungkap Ketua DPRD Tuban, Miyadi, Kamis, (2/9/2021).

Miyadi menjelaskan, usulan rencana pembangunan gedung baru itu berada di lahan kosong sebelah utara gedung dewan. Keberadaan gedung baru itu awalnya akan digunakan sebagai media center, ruang paripurna, dan lainnya.

“Ternyata usulan kami tidak mungkin kita laksanakan karena membutuhkan anggaran besar,” katanya.

Berdasarkan Detail Engineering Design (DED) yang dibuat konsultan perencana, untuk rencana pekerjaan bangunan gedung wakil rakyay di sebelah utara itu menghabiskan biaya kurang lebih Rp28 miliar.

Tetapi, kata Miyadi, untuk sekarang tidak dilanjutkan karena tidak etis jika membangun gedung dengan anggaran tersebut di masa Pandemi COVID-19.

“Bagi saya, kalau ini saya lanjutkan tidak etis. Di masa pandemi COVID-19 ini saya harus membangun seperti itu nanti sorotan masyarakat seperti apa, saya juga berfikir begitu,” ucapnya.

Meskipun pembangunan gedung tak terealisasi, DPRD setempat mengusulkan anggaran renovasi ruang paripurna dan ruang belakang dewan yang nantinya akan digunakan sebagai tempat badan anggaran (Banggar) dan badan musyawarah (Banmus).

Alasan renovasi karena keberadaan AC dan mikrofon yang ada di dalam ruang paripurna kurang berfungsi maksimal. Sehingga perlu diperbaiki dengan tujuan ketika ada rapat menjadi nyaman.

“Harus diperbaiki semua biar dalam rapat nyaman,” jelas ketua DPC Tuban kelahiran Kabupaten .

Dia melanjutkan, anggaran renovasi ruang paripurna itu telah ditetapkan di Perubahan APBD Tuban tahun 2021. Namun begitu, Miyadi enggan menyebut nominal uang rakyat yang digelontorkan untuk merenovasi ruangan tersebut. Miyadi berdalih tidak mengetahui.

“Pagunya (anggaran yang disiapkan) saya kurang persis, nanti tanya Sekwan (Sekretaris Dewan),” katanya.

Sekwan DPRD Tuban, Sri Hidayati ketika dikonfirmasi lewat pesan singkat di aplikasi mengaku tidak hafal besaran anggaran yang disiapkan untuk renovasi.

“Mboten (tidak) hafal mas, datanya di kantor,” kata Sri Hidayati singkat.

 

Editor: Azriel