Kades Sukorejo Respons Daging Ayam Busuk Program BPNT di Jombang

, Jurnal – Keluhan KPM (Keluarga Penerima Manfaat) daging busuk dari Program BPNT di Desa Sukorejo, Kecamatan Perak, , Jawa Timur direspons pemerintah desa setempat dan meminta pihak terkait mengganti dengan daging ayam baru.

Kepala Desa Sukorejo, Kecamatan Perak, Radi Wijaya mengaku sudah mendapat laporan adanya sebagian bantuan berupa daging yang kondisinya busuk. Radi meminta bantuan dari kementerian sosial tersebut untuk diganti dengan yang baru sesuai dengan petunjuk teknisnya.

“Tetap tak suruh ganti. Dan sudah diganti, biar tidak ada permasalahan. Masyarakat saya biar senang, tenang menerima apapun dengan lapang dada,” katanya, Kamis (12/8/2021)

Radi mengharapkan kepada masyarakat kalau memang benar-benar ada bahan yang tidak sesuai dengan petunjuk dan teknisnya serta prosedur BPNT supaya laporan dan minta untuk diganti.

Selain itu, dia meminta kepada semua pihak untuk tidak menyalahkan atas kejadian itu dan berharap masalah tersebut jangan sampai berkelanjutan.

“Saya harap jangan sok menyalahkan. Kuman di seberang lautan tampak, gajah di pelupuk mata tak tampak. Kesalahan yang kecil saja diperiksa seperti itu, dilihat sampai seperti itu. Tapi yang besar tidak dihiraukan,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinsos Jombang Hari Purnomo mengungkapkan, anak buahnya telah melakukan pengecekan di lapangan. Hasilnya, memang ditemukan sejumlah KPM yang menerima daging ayam busuk.

Pun begitu, Hari tidak membeberkan secara detil KPM yang menerima daging ayam busuk progam Kementerian sosial itu. Pihaknya masih terus melakukan pengecekan secara berjenjang.

“Teman-teman memang ada temuan komoditas yang tidak sesuai dengan standar. KPM mengakui, e- juga mengakui. Kalau terkait sanksi atau pembinaan, yang lebih tahu BNI nanti, karena bank yang punya fungsi pembinaan itu,” katanya.

Sebelumnya, sejumlah KPM Program BPNT di Desa Sukorejo, Kecamatan Perak, Jombang mengeluhkan daging ayam yang berwarna biru keunguan dan berbau busuk. Lantaran tak layak konsumsi, daging itu dibuang dan bahka ada yang dijadikan umpan untuk memancing di .

“Saya tidak tahu kalau dagingnya memang busuk, tapi waktu saya ambil sudah berbau tidak sedap. Waktu itu langsung saya masukkan freezer. Setelah banyak yang bilang kalau dagingnya busuk lalu dibuang, punya mbah saya (penerima bantuan) saya cek juga, ternyata memang benar bau dan sudah biru keunguan,” ungkap KPM Daniel Suyitno Dasuki.

KPM lainnya, Saudah (60) mengaku daging yang berbau busuk itu sempat diolah menjadi lauk. Namun, karena rasa dan bau busuknya cukup menyengat, akhirnya masakan itu juga dibuang.

“Waktu ambil dari agen sudah bau, tapi sempat saya masak, berhubung tak enak akhirnya saya buang,” ujarnya.

Sementara, data yang didapat , di Desa Sukorejo ada dua agen penyalur BPNT. Salah satu dari, agen yang berada di Dusun Pedes Desa setempat menyalurkan kepada 250 KPM di dusun Pedes dan Dusun Tronyok.

Dari jumlah itu, terdapat 25 KPM yang sudah bersedia menandatangani surat pernyataan bahwa daging ayam busuk. 21 KPM dari dusun Tronyok dan 4 KPM dari dusun Pedes.

 

Editor: Azriel