Jombang, Jurnal Jatim – Bakso dandang menjadi salah satu makanan kuliner andalan di Green Red Hotel Syariah Jombang, Jawa Timur, saat ini. Bakso dandang itu merupakan inovasi terbaru sistem antar dari hotel yang berlokasi di Jalan Raya Soekarno-Hatta, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang.
“Dinamakan bakso dandang, karena pembeli sekaligus mendapat dandang. Pesanan kita antar sampai tempat tanpa biaya pengiriman alias gratis untuk seluruh wilayah Kabupaten Jombang,” ucap General Manager Green Red Hotel Syariah Jombang, Riyadi Saputra, Sabtu (16/7/2021).
Seperti diketahui, kebijakan penerapan PPKM Darurat mulai 3 hingga 20 Juli untuk menekan laju penyebaran COVID-19 berdampak pada semua sektor, salah satunya usaha perhotelan yang menjadi sektor esensial. Pergerakan masyarakat dibatasi, tamu hotel pun sepi karena imbauan untuk melakukan work from home (WFH).
Situasi itulah yang membuat manajemen Green Red Syariah Hotel memutar otak demi tetap mendapatkan pemasukan. Mereka berusaha mendukung anjuran pemerintah untuk menjalani WFH namun tetap dapat duit.
“Sejak diterapkan PPKM Darurat tamu di sini (hotel) sepi. Kami pun berinovasi membuat bakso bonus dandang dengan sistem layanan antar,” kata Riyadi.
Bakso bonus dandang dijual Rp153.000 dengan porsi lima orang satu keluarga. Pembeli cukup memesan lewat online WhatsApp. Setelah itu karyawan hotel mengantar menggunakan sepeda motor.
“Setelah pesanan sampai, bakso ini bisa dihangatkan lagi di kompor dengan dandangnya ini,” kata Riyadi sembari menunjukkan bakso dandang tersebut.
Inovasi itu cukup diminati masyarakat, karena simpel dan praktis. Sehari rata-rata melayani 10 pesanan di berbagai wilayah. Pemesan mulai dari orang rumahan hingga perkantoran untuk acara tertentu maupun masyarakat yang sedang isolasi mandiri.
“Pernah sampai kirim 27 pesanan, tapi rata-rata kirim 10 pemesan per harinya. Mereka yang sedang isoman tidak bisa keluar rumah lalu pesan seperti ini. Kami layani pemesanan mulai jam 08.00 sampai 18.00 WIB,” ujarnya.
Riyadi menjelaskan, munculnya inovasi bakso dandang setelah PPKM Darurat diterapkan 3 Juli lalu. Pihaknya kala itu berpikir keras agar bertahan di tengah pembatasan pergerakan masyarakat.
Sebab, pendapatan dari tamu hotel tidak bisa diandalkan untuk menutupi kebutuhan operasional, di antaranya menggaji 30 orang karyawan yang mencapai Rp70 juta per bulan. Itupun belum termasuk listrik dan lainnya.
“Akhirnya muncul ide ini dan langsung kita jalankan. Hasilnya bisa menambah kebutuhan operasional kami,” katanya.
Dikatakan dia, pandemi COVID-19 benar-benar memukul usaha perhotelannya. Pun begitu, pihak hotel juga menyadari pandemi berdampak pada semua sektor.
“Sejak awal pandemi sampai sekarang, belum ada karyawan yang dirumahkan, namun kami mengurangi jam kerjanya,” katanya.
Ia menambahkan, akan terus berinovasi meski inovasi itu tidak bisa meng-cover keseluruhan kebutuhan operasional, namun bisa menambah pemasukan selain dari usaha hotel.
Editor: Azriel