Jombang, Jurnal Jatim – Penyalahgunaan narkotika tiap tahun terus meningkat tak terkecuali di masa pandemi COVID-19. Hingga Kamis 24 Juni 2021 lalu, BNN (Badan Narkotika Nasional) Kota Mojokerto, Jawa Timur telah melakukan rehabilitasi ratusan orang pecandu narkotika dengan mayoritas pelajar.
“Dari awal sampai sekarang ada 300 orang lebih yang kita rehabilitasi,” kata Kepala BNNK Mojokerto, AKBP Suharsi dalam peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) tahun 2021 di Gedung Pemkab Jombang, pada Kamis (24/6/2021) lalu.
Mereka yang menjalani rehabitasi mulai dari pelajar hingga usia 50 tahun. Pasien yang direhabilitasi tersebut kebanyakan kiriman dari Jombang yang masih cakupan wilayah kerja BNNK Mojokerto.
“Yang terbanyak kirim (rehabilitasi) itu dari Jombang. Dari Jombang saja sampai detik ini sudah kirim sekitar 30 orang lebih untuk direhabilitasi. Mayoritas pelajar sampai dengan dewasa usia 50 tahun,” jelasnya.
Lebih lanjut Suharsi mengatakan, pasien yang direhabilitasi BNNK Mojokerto adalah penyalahguna yang dulunya pernah menjadi kurir dan sebagainya. Cuma ketika tertangkap tidak kedapatan barang bukti.
“Macam-macam faktornya, mulai ingin percaya diri hingga meningkatkan stamina. Jadi istilahnya gaya hidup yang salah kaprah,” ucapnya.
Dikatakan dia, jika ada masyarakat yang ketagihan narkotika diharapkan untuk segera melakukan rehabilitasi. Mereka bisa berinisiatif datang sendiri ke kantor BNN dan gratis. Dia memastikan, mereka tidak ditahan.
BNNK Mojokerto saat ini sedang fokus pencanangan program desa bersinar (bersih narkoba) sebagai upaya menekan peredaran narkoba sebagaimana yang sudah dilaunching di Desa Candimulyo, Jombang, pekan lalu.
“Kita fokus saat ini desa bersinar. Jadi tidak semuanya dulu, harus pilot project. Harapannya semua desa akan bergerak, Indonesia bisa bersih narkoba. Melalui desa bersinar kita berharap ada satu bentuk ikhtiar menurunkan peredaran narkoba,” pungkasnya.
Editor: Azriel