Corona mengganas di Jombang, pembelajaran tatap muka bakal dievaluasi

, Jurnal Jatim – Penyebaran virus corona semakin tak terkendali dan kian mengganas di Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Per 28 Juni 2021, terkonfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Jombang 5.241 kasus dengan jumlah pasien dirawat 311 orang.

Melonjaknya kasus COVID-19 beberapa pekan terakhir, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang bakal mengkaji ulang pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama () yang sudah berjalan mulai 6 April lalu.

Kepala Disdikbud ( dan Kebudayaan) Kabupaten Jombang, Agus Purnomo mengatakan sesuai dengan yang disampaikan bahwa pada H-5 menjelang PTM lagi, akan dilakukan evaluasi. Saat ini, para peserta didik tengah menjalani libur sekolah hingga tanggal 12 Juli 2021.

“Sejauhmana perkembangan COVID-19 di Kabupaten Jombang. Ketika nanti H-5 itu ternyata posisinya masih meningkat, nanti kita pertimbangkan untuk PTM, akan kita tangguhkan dulu, sementara ditunda,” katanya, Selasa (29/6/2021).

Dikatakan dia, kesehatan peserta didik dan guru merupakan hal utama yang perlu dikedepankan. Agus menyebut, seluruh tenaga guru di bawah naungan Disdikbud Kabupaten Jombang sudah menjalani COVID-19, termasuk para guru TK (Taman Kanak-Kanak).

“Sudah semuanya divaksin. Dan alhamdulillah dalam pelaksanaan PTM yang kemarin tanggal 6 sampai libur itu tidak ada klaster di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Jombang),” ujarnya.

Bupati Jombang, Wahab juga menyampaikan bakal mengkaji ulang pelaksanaan PTM di daerahnya. Kendati begitu, evaluasi PTM masih menunggu arahan dari Gubernur Jawa Timur

“Kaji ulang PTM kita pertimbangkan, karena ini juga tidak hanya Jombang, mungkin nanti dari Gubernur juga ada arahan untuk tatap muka ini,” kata Mundjidah saat meninjau vaksinasi COVID-19 massal di Kabupaten, Sabtu (26/6/2021) lalu.

Mundjidah juga meminta kepada semua masyarakat, khususnya para orang tua memberikan arahan dan bimbingan kepada anak-anaknya untuk mematuhi protokol kesehatan terutama pemakaian masker. Tujuannya, tidak tertular virus corona.

“Selama ini kurang memperhatikan pakai maskernya. Kita semua harus memakai prokes terutama masker, jadi anak-anak kalau main harus memakai masker. Orang tua yang harus memberikan arahan, bimbingan supaya tidak kena COVID-19,” katanya.

Sebatas diketahui, Kasus COVID-19 di Kabupaten Jombang sepekan terakhir terus bertambah. Berdasarkan data di laman , sejak tanggal 20 sampai 26 Juni bertambah 294 kasus.

Pada peta sebaran kasus per 28 Juni, 10 kecamatan berada dalam zona merah atau penularan COVID-19 tinggi. yakni Kabuh; Bandarkedungmulyo; Megaluh; Kesamben; Peterongan; Jombang; Gudo; Diwek; Mojoagung dan Mojowarno.

Kemudian Kecamatan Ngusikan zona hijau, Wonosalam zona kuning, dan 9 Kecamatan zona orange. Yaitu di Kecamatan Plandaan; ; Kudu; Tembelang; Perak; Jogoroto; Sumobito; Ngoro dan Bareng.

 

Editor: Azriel