Magetan, Jurnal Jatim – Seorang perempuan bercadar hitam sempat diamankan petugas kepolisian karena bikin macet jalan Raya Sarangan – Magetan, Jawa Timur dengan berjalan kaki di tengah jalan raya hingga beberapa kilometer.
Video daring yang menunjukkan perempuan misterius bercadar hitam jalan kaki di tengah jalan Raya Sarangan – Magetan hingga bikin macet itu viral setelah diunggah oleh akun Instagram @magetanviral pada Minggu (30/5/2021).
Dalam video itu, nampak seorang wanita berbaju hitam dan bercadar berjalan di tengah jalan raya. Nampak mobil yang melaju di belakang wanita itu tidak bisa menyalip dan hanya berjalan pelan.
Sedangkan di belakang mobil banyak sekali kendaraan lain yang mengantre.
Seorang pria berbaju kuning pun nampak menghampiri wanita dan mengajaknya menepi namun wanita itu menolak dan menepis tangan si pria.
Ia pun tetap berjalan dengan cuek di tengah jalan. Perempuan bercadar hitam misterius itu diduga depresi, akibat ditinggal kekasihnya saat berwisata ke Telaga Sarangan.
“Perempuan tersebut terlihat depresi berat memang, mungkin karena ditinggal pacarnya. Dia jalan kaki sejak dari Telaga Sarangan hingga pasar sayur. Usai pasar sayur Ia mulai jalan kaki di tengah sampai wilayah Kandenan. Akibatnya jalan menjadi macet,” kata Kanit Lantas Pos Plaosan Ipda Ahmad Suryani Senin, (31/5/2021).
Mendengar laporan tersebut pihaknya langsung melakukan evakuasi agar lalu lintas lancar. Tetapi, sudah dipinggirkan salah satu pengendara asal Ponorogo dan lalu lintas kembali lancar.
“Perempuan tadi selanjutnya kita amankan di pos, selanjutnya coba kita hubungi keluarganya di Ngawi dengan bantuan pacarnya datang menyusul,” ujarnya.
Tak lama, kakeknya bernama Miskun (77) warga Desa Dawung, Kecamatan Jogorogo, Kabupaten Ngawi yang selama ini merawatnya datang.
Keterangan Miskun, cucunya tersebut sejak umur 1 tahun ditinggal mati ibunya. Sedangkan, ayahnya telah menikah kembali.
“Cucunya tersebut lulusan salah satu ponpes di Kendal Ngawi. Bersama pacarnya akhirnya mau diajak pulang bersama kakeknya tersebut ke Ngawi,” kata Ahmad Suryani.
Editor: Azriel