JOMBANG (Jurnaljatim.com) – Pemerintah Kabupaten Jombang melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Jombang siap siaga menghadapi bencana alam banjir yang terjadi di wilayah Kabupaten Jombang khususnya luapan banjir Kali Ngotok Ring Kanal.
Hal itu sebagai tindak lanjut informasi BMKG stasiun klimatologi Malang bahwa awal musim hujan Kabupaten Jombang berkisar pada dasarian I sampai III bulan Nopember.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Jombang Miftahul Ulum mengatakan Kali Ngotok ring kanal merupakan kali yang terletak di daerah Kabupaten Jombang dan Kabupaten Mojokerto yang memiliki luas DAS sekitar 700 km² dengan panjang
sungai utama kurang lebih 26 km.
Kali Ngotok ring kanal berfungsi sebagai kolektor dari beberapa kali seperti kali Tembelang, kali Sambong, kali Jombang kulon, kali Jombang wetan, kali Bening, kali Sewedang, kali Gunting, kali Balong dan kali Brangkal.
“Kali Ngotok ring kanal ini bertemu dengan kali Brangkal yang selanjutnya bermuara ke kali Brantas sehingga kali Ngotok ring kanal merupakan sungai kewenangan Pemerintah Pusat dalam hal ini Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas,” ujar Ulum, Jumat (9/10/2020).
Ulum menjelaskan, setelah adanya perjanjian kerja sama antara BBWS Brantas dan Pemerintah Kabupaten Jombang tentang Pembagian peran dalam penanggulangan banjir, operasi dan pemeliharaan sungai serta jaringan irigasi, nomor : 180/18/PKS/415.10.1.1/2020).
Maka Pemerintah Kabupaten Jombang sebagai penyelenggara urusan pemerintah daerah bidang pekerjaan umum dan penataan ruang turut serta dan mendukung kegiatan penanggulangan banjir sesuai dengan ruang lingkup Perjanjian Kerja Sama yang disepakati bersama.
“Salah satunya adalah kegiatan penggalian sedimentasi atau normalisasi saluran,” jelas Ulum.
Dikatakan dia, hampir setiap tahun di musim penghujan terjadi banjir pada Kali Ngotok ring kanal yang disertai gerusan tebing dan putusnya tanggul di beberapa tempat yang mengakibatkan timbulnya genangan banjir di beberapa tempat terutama di beberapa kecamatan di wilayah Kabupaten Jombang.
“Masalah banjir di DAS Kali Ngotok ring kanal sangat dirasakan oleh masyarakat, khususnya penduduk di sekitar Kecamatan Tembelang dan Kecamatan Sumobito,” terangnya.
Banjir di lokasi tersebut, Ulum melanjutkan, terjadi seiring dengan meningkatnya intensitas hujan. Hal itu terjadi karena ketidakmampuan alur kali di bagian hilir untuk mengalirkan air ke muara kali.
Sehubungan dengan hal itu, perlu adanya penanganan guna mengatasi masalah tersebut yaitu dengan cara menormalisasi kali Ngotok ring kanal untuk menurunkan muka air banjir. Evaluasi kapasitas kali perlu dilakukan untuk mengetahui apakah penampang kali mampu menampung debit banjir.
“Apabila penampang kali belum mampu menampung debit banjir, maka perlu dilakukan beberapa alternatif,” pungkasnya.
Editor: Azriel