KEDIRI (Jurnaljatim.com) – Warga bersama petugas Satpol PP Kota Kediri menggerebek kos-kosan yang disinyalir digunakan untuk melakukan perbuatan asusila di tengah merebaknya wabah virus corona (COVID-19). Hasilnya, sejumlah pasangan muda-mudi diamankan dan dibawa ke Mako Satpol PP.
Kos yang digerebek, yakni di daerah kelurahan Ngampel dan di jalan Kapten tendean Kelurahan Tosaren, Kecamatan Pesantren. Dilakukan pada Minggu (19/4/2020) dini hari.
“Penggerebekan ini merupakan tindaklanjut aduan masyarakat (dumas),” kata Nur Khamid, Kabid Trantibum Satpol PP Kota Kediri, dikonfirmasi Jurnaljatim.com, Minggu pagi.
Di kos Kelurahan Ngampel, mengamankan 14 orang dengan rincian 12 laki-laki dan 2 perempuan. Menurut warga, kos milik ST tersebut sering digunakan sebagai tindak asusila dan juga sering gaduh.
“Menurut keterangan warga, kos tersebut sudah tiga kali dilakukan penggrebekan yang sama oleh warga,” ujar Nur Khamid.
Kemudian, di kos warung tani di Kelurahan Tosaren, petugas mendapati 4 pasang bukan suami istri didalam satu kamar kos. Mereka semua kemudian dibawa ke Mako Satpol PP Kota Kediri untuk didata dan diproses lebih lanjut.
Identitas yang diamankan Pol PP
Berikut identitas para muda-mudi yang digerebek dan diamankan Satpol PP Kota Kediri. Inisial MI (24) pria, warga Karanganyar, Kecamatan Wates; NV (26) wanita, warga Kelurahan Pakunden, Kecamatan Pesantren; AN (19) perempuan, warga Kelurahan Pakunden, Kecamatan Pesantren.
Berikutnya, Fad (19), laki-laki; Rat (15) perempuan, Luq (12) pria, ketiganya warga Kelurahan Pakunden Kecamatan Pesantren. Lalu AG (20), pria, warga Gampengrejo; Faj (20) pria, warga Kecamatan Pagu; MF (21) pria, warga Kelurahan Pojok, Kecamatan Mojoroto.
Kemudian Nas (24) pria, warga Bandar Lor, Kecamatan Mojoroto; AU (21) pria warga Desa Cengkok, Kecamatan Ngronggot, Nganjuk; NA (24) pria, warga Ngletih, Kecamatan Kandat, Kediri; AR (20) pria, warga Tiru kidul, Kecamatan Gurah; AN (19) pria, warga Plaosan, Kecamatan Wates; Far (17) pria asal Doko, Kecamatan Ngasem; serta TSP (20) pria, asal Bandar lor, Kecamatan Mojoroto; dan DD (19) pria warga kelurahan tamanan, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri.
Editor: Hafid