SUMENEP (Jurnaljatim.com) – Bupati Sumenep Busyro Karim pertama kali mengumumkan kasus corona di wilayahnya, setelah daerah itu bertahan sebagai dua wilayah di Jawa Timur (Jatim) yang masih zona hijau. Busyro menyampaikan ada empat warganya dinyatakan positif terinfeksi virus corona (COVID-19).
“Hasil tes swab yang keluar pada Jumaat jam 15.00 WIB, ternyata yang positif kena (virus Corona red) itu empat orang, tiga laki-laki satu se orang perempuan,” terang Busyro dalam conferensi pers, Jumat (24/4/2020).
Keempat warga yang positif COVID-19 tersebut berasal dari tiga Kecamatan yaitu, satu orang berasal dari kecamatan Rubaru, satu orang dari Kecamatan Saronggi, dan dua orang berasal dari Kecamatan Kota Sumenep. Mereka saat ini menjalani isolasi di rumah sakit setempat.
“Rubaru, Saronggi dan juga kota akan menjadi perhatian khusus dari pemerintah Kabupaten Sumenep, ke empat orang itu sudah di rumah sakit,” lanjut Bupati Busyro.
Keempatnya peserta pelatihan haji
Busyro mengatakan, keempat warga yang dinyatakan positif terkonfirmasi COVID-19 tersebut, merupakan tenaga kesehatan yang mengikuti pelatihan haji di Surabaya.
“Beberapa hari yang lalu ada pelatihan tenaga kesehatan haji Indonesia di surabaya, dari Sumenep itu ada sembilan orang yang ikut,” jelas Busyro.
Dari sembilan orang tersebut, telah dilakukan pemeriksaan awal berupa rapid test, screaning dan didapatkan 5 orang terpapar virus corona. Untuk memastikan, dilakukan tes swab ke Surabaya dan didapati empat orang positif terkonfirmasi COVID-19.
“Dari kesembilan itu kita lakukan pemeriksaan awal, screaning dan ada lima orang rapid test positif. Kemudian dilakukan test swab di Surabaya, dan hari ini keluar, empat orang positif terkonfirmasi,” kata Busyro.
Pasca empat orang positif COVID-19, Busyro Karim memintah Kemenag setempat untuk melakukan sterilisasi di lingkungan kantor dengan penyemperotan disinfektan dan melakukan rapid test terhadap pegawainya.
“Barusan sudah saya perintahkan, minta tolong kepada kementerian agama, tolong kantornya itu mulai besok harus sudah disemprot, dan semua harus ikut rapid test, karena pastilah bergaul di kantor dan semacamnya,” ujarnya.
Editor: Hafid