JOMBANG (Jurnaljatim.com) – Tingginya ungkap kasus peredaran Narkoba di wilayah hukum Polres Jombang mendapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten Jombang. Bupati Mundjidah Wahab akan menggandeng dan melibatkan para pemuka agama untuk bersama-sama memerangi peredaran Narkoba di daerahnya.
Menurut Mundjidah, untuk memberantas Narkoba dibutuhkan peran serta masyarakat, di antaranya para pemuka agama, tokoh masyarakat, orang tua, dan semua instansi. Sebab, penyebaran barang haram tersebut telah menyasar ke semua penjuru.
“Untuk melakukan pencegahan narkoba di wilayah Jombang kita harus melibatkan para da’i, mubalig, kemudian tokoh masyarakat, tokoh agama dan semuanya. Itu ide saya sudah sejak dulu berapa tahun yang lalu,” kata Mundjidah kepada wartawan di Pendopo Jombang beberapa hari lalu.
Selain itu, Bupati menyampaikan akan melakukan pembuatan film singkat tentang Narkoba. Dalam film itu, menggambarkan tentang penyebaran, bahaya dan dampak Narkoba.
“Caranya itu kita harus membuat produk film singkat untuk menggambarkan bagaimana narkoba itu, bagaimana dampak narkoba, kerusakan-kerusakannya seperti apa. Kemudian disitu juga digambarkan keamanannya seperti apa. Jadi disitu dijelaskan narkoba itu dilarang dari segi agama dan undang undang. Insyaallah PAK (Perubahan anggaran keuangan) nanti kita anggarkan,” ujarnya.
Kasatresnarkoba AKP Mochamad Mukid, saat ditemui Jurnaljatim.com di Mapolres Jombang, Rabu (11/3/2020) menyampaikan, di bulan Januari dan Februari 2020, pihaknya mengungkap 112 kasus dengan 127 tersangka. Para tersangka berasal dari wilayah Jombang dan Mojokerto.
“Jumlah ungkap kasus masuk di peringkat kelima Polres/Polresta jajaran Polda Jatim. Kasus didominasi narkoba pil koplo,” ujar Mukid.
Sementara itu, dihubungi secara terpisah, kepala BNNK Mojokerto, AKBP Suharsi, menyebut progam Bupati Jombang sangat strategis karena Jombang sebagai kota santri, maka dengan melibatkan para ustad, dai dan lain-lain akan sangat tepat sasaran. Sehingga, pencegahan penyalahgunaan dan peredaran narkoba dapat dilakukan melalui pendekatan keagamaan.
“Sehingga tentang narkoba bisa dikupas dalam sisi haramnya termasuk penghasilan dari peredaran narkoba. Karena tidak menutup kemungkinan, bahwa seseorang tekun dalam kehidupan beragama tapi disisi lain dia sebagai pengedar narkoba.Disinilah tentang narkoba bisa dikupas tuntas dari sudut pandang Agama,” ujar Suharsi.
Editor: Hafid