JOMBANG (Jurnaljatim.com) – Banjir yang melanda sebagian pemukiman warga di Kecamatan Ploso, Jombang belum kunjung surut. Hujan dengan intensitas tinggi terus melanda sebagian wilayah kota Santri Jombang.
Bahkan akibat dari bencana banjir, sepasang pengantin baru di Dusun Lengkong, Desa Jatigedong, Kecamatan Ploso, Jombang, terpaksa melangsungkan resepsi pernikahan di tengah genangan air, Rabu (8/1/2020).
Dari keterangan keluarga mempelai, awalnya, keluarga akan memasang terop pesta pernikahan tepat di depan rumahnya, namun ketinggian air mencapai 50 centimeter atau selutut orang dewasa. Selanjutnya, dipindahkan ke jalan raya depan rumah yang ketinggian air sekitar 30 sampai 40 sentimeter.
Meski dikelilingi air dengan guyuran air hujan, proses acara pesta pernikahan tetap berlangsung meriah dan tidak menyurutkan semangat kedua mempelai.
“Acara resepsi tetap di laksanakan, tadi jam 10.00 pagi,” kata Masita (52), kerabat mempelai wanita.
Rombongan mempelai pria Asal Mojowarno, Jombang, datang dan langsung menerobos genangan air menggunakan mobil. Setibanya di depan pekarangan rumah mempelai wanita, salah seorang dari rombongan kemudian menggendong pengantin pria, menuju ke kursi pelaminan agar tidak basah terkena air.
Masita mengatakan, Pasangan pengantin yakni Faisal Setyo Prayogi (25) dan Yeni Susilowati (21). Dia mengatakan, mempelai tak bisa menunda proses acara tersebut lantaran sudah sesuai dengan rencana dan jadwal yang ditetapkan.
“Banjir ini sejak Senin (6/1/2020) kemarin dan hingga saat ini belum surut. Sejak pagi air memang telah menggenangi desa kami,” kata dia ditemui wartawan di lokasi pesta pernikahan
Kendati berlangsung di tengah kepungan air, Masita menyampaikan pesta berjalan dengan lancar dan warga tidak ada yang mengeluh bahkan rela terendam air.
“Semua berjalan lancar, tidak ada yang mengeluh, dan semua bahagia, kita jadikan berkah,” kata Masita.
Rendam Pemukiman dan Sawah
Banjir di Kecamatan Ploso, melanda lima Desa. Diantaranya, Desa Rejoagung, Gedungombo, Pandanblole, Pagertanjung dan Desa Jatigedong. Untuk saat ini, banjir di Desa Jatigedong masih belum surut.
Camat Ploso Suwignyo menerangkan, banjir tersebut menggenangi kawasan pemukiman warga dan 15 hektare persawahan. Paling parah terjadi di Desa Jatigedong. “Banjir yang terjadi di Kecamatan Ploso karena dari luapan sungai Marmoyo,” katanya dihubungi wartawan, Selasa (7/1/2020).
Kasi Kesiapsiagaan Bencana, BPBD Jombang, Gunadi menambahkan, Banjir di beberapa desa di Kecamatan Ploso telah surut. Petugas juga tidak mendirikan Posko di lokasi, karena masyarakat masih bisa beraktifitas.
“Tidak usah mendirikan Posko, karena Masyarakat masih bisa beraktifitas dan masak memasak,” kata Gunadi kepada Jurnaljatim.com.
Editor: Hafid