JOMBANG (Jurnaljatim.com) – Dorongan dari sejumlah pihak melalui pemberitaan, agar anggota DPRD Jombang di tes urine dan cek sample darah mendapat respon dari beberapa anggota legislatif setempat. Para wakil rakyat tersebut mengaku tidak keberatan jika cek urine dilakukan.
Seperti disampaikan Didit Suprayitno, anggota dari Fraksi Persatuan Pembangunan atau Fraksi PPP. Dirinya mengaku sangat mendukung wacana tersebut. Menurut dia, sebagai wakil rakyat harus benar-benar bersih dari peredaran gelap Narkoba.
“Saya sangat mendukung itu (cek urine, red). Bahkan, tes darah itu bagus sekali. Alasannya, itu merupakan hal positif untuk membuktikan kepada masyarakat bahwa kami (anggota dewan,red) bersih dari Narkoba,” ujar Didit kepada Jurnaljatim.com, Selasa (24/9/2019).
Politikus muda dari partai berlambang Ka’bah itu, juga mendukung aparat penegak hukum dalam memberantas peredaran Narkoba di kota santri. Sebab, selain merusak otak para generasi muda, dampak Narkoba juga bisa mematikan.
“Jombang ini kan kota santri, jadi harus bersih dari Narkoba. Saya pribadi juga mendukung terus pemberantas Narkoba disini,”terang anggota Dewan periode 2019-2024.
Tanggapan Didit tidak beda jauh dengan yang disampaikan Syarif Hidayatullah anggota dewan dari fraksi Partai Demokrat. Bahkan, pria yang akrab disapa Gus Sentot itu secara pribadi siap di cek urine.
“Saya pribadi siap diadakan tes urine,” ucap Gus Sentot dihubungi wartawan melalui ponsel pribadinya.
Gus Sentot, menjabarkan, sebelum terpilih menjadi anggota legislatif, sudah ada tahapan pencalonan diantaranya tes kesehatan. Kalau sudah lulus tes kesehatan, kata dia, baru bisa mencalonkan.
“Yang terpenting selalu junjung tinggi asas praduga tak bersalah, karena sebelum menjadi anggota dewan harus memenuhi tahapan tahapan yang dilalui. Ada tahapan tes kesehatan bagi calon anggota dewan. Saat itu, kalau sudah memenuhi syarat kesehatan baru bisa mencalonkan sebagai anggota DPRD,”ucap anggota DPRD Jombang dua periode ini.
Kendati begitu, dirinya kembali menegaskan jika siap untuk di cek urine. Namun, keputusan semua itu tergantung kepada pimpinan DPRD Jombang.
“Smua tergantung pimpinan DPRD Kabupaten Jombang memutuskan. Saya selalu menghargai keputusan pimpinan mas,”tandas ketua DPC Partai Deemokrat Jombang ini.
Sebelumnya, organisasi GANN (Generasi Anti Narkotika Nasional) dan Ansor NU Jombang mendorang pihak terkait, baik BNNK maupun Polres Jombang untuk melakukan cek urine terhadap 50 anggota DPRD Kabupaten Jombang.
Bahkan, Ketua Ansor Jombang, H. Zulfika Damam Ikhwanto juga meminta dilakukan cek darah. Alasannya, untuk membuktikan jika anggota dewan yang telah dipilih rakyat tersebut, bersih dari Narkotika.
Dorongan itu dilakukan sebagai upaya membendung peredaran Narkoba masuk ke gedung wakil rakyat. Sebab, saat ini peredaran Narkoba cukup marak dan menyasar ke semua kalangan.
“(Tes urine) Sangat bagus sekali, karena para anggota dewan yang terhormat ini adalah wakil rakyat sehingga diharapkan dapat menjadi teladan sekaligus penyambung suara masyarakat guna merumuskan kebijakan, aturan atau program yang berpihak pada masyarakat sebagai pemilik kekuasaan sejati dalam wajah demokrasi,” terang Zulfikar beberapa hari lalu kepada Jurnaljatim.com.
Jangan sampai, kata Zulfikar, pikirannya teracuni oleh Narkoba sehingga pemikiran maupun perilakunya tidak bisa menjadi contoh bagi masyarakat.
“Ada baiknya juga tes darah karena selain Narkoba juga ternyata yang teridap virus HIV/ AIDS juga marak di Jombang,” tandasnya. (Tim)
Editor: Hafid