PWI Sidoarjo Minta Bupati Maklumi Kritikan Pedas Wartawan

SIDOARJO () – Kepengurusan PWI dukung pembangunan Sidoarjo. Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Ketua yang baru saja dilantik, Abdul Ro’uf, Kamis, (15/8/2018), di Pendopo Delta Wibawa Sidoarjo.

Ro’uf minta kepada Bupati Saiful Ilah agar bisa memaklumi apabila ada penulisan dari wartawan yang kritis terhadap kebijakan pemkab.

“Kami harap Bupati bisa memaklumi apabila ada teman-teman wartawan yang dalam penulisannya melakukan kritik yang lumayan pedas kepada pemkab, sebab itu dilakukan oleh teman-teman wartawan karena atas dasar kepeduliannya untuk kemajuan Sidoarjo,” ujarnya.

Ketua , Ainur Rohim usai melantik kepengurusan PWI Sidoarjo periode 2019- 2022 mengatakan, pelantikan pengurus PWI di tingkat kabupaten merupakan sebuah mekanisme rutin tiap tiga tahunan.

Menurut dia, Sidoarjo merupakan lokomotif perekonomian di Jawa Timur, pertumbuhan ekonominya konsisten di atas pertumbuhan ekonomi tingkat propinsi dan nasional.

“IPM Sidoarjo 7,8 nomor empat di jawa timur, setelah kota Malang, dan . Tingkat IPM menandakan bahwa pembangunan manusia di empat kota tersebut cukup baik,” kata Ainur.

Tidak ada profesi yang tidak bisa di kontrol, lanjut Ainur, termasuk profesi wartawan. “Kontrol bisa melalui perorangan atau lembaga dengan cara mengadukan keberatan kepada Dewan Pers terkait pemberitaan yang dianggap tidak sesuai fakta di lapangan”.

PWI Jawa Timur memberikan apresiasi dan penghargaan atas atensi dan dukungan yang diberikan oleh Pemda kepada PWI Sidoarjo.

Pada kesempatan yang sama usai memberikan ucapan selamat kepada para pengurus yang terpilih. , Saiful Ilah menyampaikan bahwa PWI Sidoarjo merupakan mitra strategis bagi dalam mengkritisi kebijakan-kebijakan Pemkab.

Bupati minta agar setiap pemberitaan sudah melalui klarifikasi terlebih dahulu, jangan sampai sudah termuat tanpa adanya klarifikasi dari pihak terkait.

Untuk mewujudkan pembangunan yang berkualitas diperlukan kontrol dari media. Integritas wartawan sangat dibutuhkan pemerintah dan masyarakat agar arah pembangunan bisa lebih efektif.

“Wartawan berada ditengah-tengah antara pemerintah dan publik, memberitakan seobjektif mungkin karena di era sekarang banyak informasi yang mengandung hoaks, jadi media harus menjadi sumber terpercaya,” ujar Saiful Ilah. (kmf)


Editor: Hafid