SURABAYA (Jurnaljatim.com) – Gubernur Papua Lukas Enembe usai melakukan pertemuan dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indarparawansa mendatangi Asrama Mahasiswa Papua (AMP) di Jalan Kalasan, Surabaya. Lukas Enembe didampingi sejumlah pejabat, seperti Gubernur Jatim, Pangdam, dan Kapolda.
Namun sayang, setiba di depan asrama, rombongan Gubernur yang membawa puluhan kendaraan tersebut ditolak oleh mahasiswa. Para mahasiswa tersebut bersikukuh tidak mau membuka kan pintu pagar yang sejak awal terkunci dan diberi pengumuman yang bertuliskan “siapa pun yang datang kami tolak”.
Selanjutnya,Gubernur Lukas bersama rombongan dari Papua berupaya melakukan negosiasi dengan para penghuni asrama. Namun, upaya tersebut gagal. Para penghuni asrama terus melakukan pengusiran terhadap rombongan dengan bernyanyi dan meneriaki dengan segala macam kata-kata.
Untuk menciptakan suasana yang kondusif, dan mereda ketegangan, rombongan Gubernur Lukas kemudian meninggalkan asrama tersebut.
Kapolda Jatim, Irjen Pol Luki Hermawan, mengungkapkan, kedatangan Gubernur Papua Lukas Enembe ke AMP tersebut dalam rangka untuk berkomunikasi dengan para penghuni asrama. Namun, karena rombongan dianggap terlalu banyak, membuat para penghuni asrama menjadi ‘mis komunikasi’.
“Maksud kedatangan gubernur tadi memang untuk menjalin komunikasi,” ujarnya.
Editor: Z. Arifin