Ngawi, Jurnaljatim.com – Puluhan pelaku desa wisata dan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) di Ngawi mendapat pelatihan cara pengelolaan desa wisata dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jawa timur. Pelatihan dilaksakan di Hotel Sukowati, Jalan Raya Sukowati Kabupaten Ngawi, Selasa (26/2/2019)
“Pelatihan ini diikuti oleh 60 Peserta dari pelaku desa wisata dan Pokdarwis yang ada di Kabupaten Ngawi,“ kata Sinarto, Kepala Disbudpar Jatim, Senin (25/2/2019).
Pelatihan dengan tema “bimbingan teknis peningkatan potensi dan kapasitas sumberdaya lokal disekitar distinasi pariwisata” dilaksanakan selama dua hari 25-26 Februari 2019.
Sinarto mengatakan, materi yang diberikan meliputi, pedoman tata kelola desa wisata, gambaran umum perkembangan ekonomi pariwisata, kerjasama antar lembaga.
“Kita berusaha membantu teman – teman pejuang desa wisata dan Pokdarwis yang ada di Kabupaten Ngawi agar dapat berkreasi mengembangkan tempat wisatanya, sehingga dapat menjadi destinasi favorit dan mampu menjadi magnet ekonomi yang akan meningkatkan taraf hidup di desanya,” terangnya.
Miratul Anisa, peserta dari Pokdarwis Krapyak Desa Ngale, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi, mengatakan pelatihan tersebut merupakan jawaban yang ditunggu – tunggu para pejuang desa wisata di Kabupaten Ngawi.
“Untuk memperkenalkan sebuah destinasi wisata itu tidak mudah, mengetahui tata kelola desa wisata dan bagaimana memacu perkembangan ekonomi pariwisata sangatlah kita butuhkan,” ujarnya.
Senada diungkapkan Aris Setiawan, Pokdarwis Seloondo, Desa Ngrayudan, Kecamatan Jogorogo. Menurut dia, diperlukan cara mengemas sebuah destinasi wisata melalui pengelolaan desa wisata sesuai dengan kaidah-kaidah yang benar agar terlihat menarik.
“Dan itu ternyata ada tekniknya, seperti bagaimana tata cara mengelola destinasi agar pengembangan ekonomi kepariwisataan dilakukan jadi tidak asal saja,” ujarnya. (*)
Reporter: Abdul Ghofar
Editor: Hafid