Yenny Wahid (instagram). |
Jakarta, Jurnaljatim.com
Direktur Wahid Foundation Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid alias Yenny Wahid mendesak Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk meninjau ulang keputusan bahwa Yerusalem adalah Ibu Kota Israel.
Direktur Wahid Foundation Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid alias Yenny Wahid mendesak Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk meninjau ulang keputusan bahwa Yerusalem adalah Ibu Kota Israel.
Menurut Yenny, keputusan Trump tergesa-gesa. Trump hanya ingin melunasi janji politik kepada kelompok tertentu di Amerika. “Keputusan tersebut ceroboh,” kata Yenny Wahid, Kamis (7/12/2017) kemarin.
Yenny mengungkapkan, keputusan sepihak AS itu akan merusak hubungan dan meningkatkan ketegangan antanegara terkait sikap atas konflik Israel-Palestina. Termasuk juga proses perdamaian di Timur Tengah.
“Tindakan Trump sangat berdampak terhadap instabilitas keamanan dunia, khususnya di negara-negara bependuduk mayoritas muslim,” ujarnya.
Keputusan Trump, menurut Yenny, melanggar resolusi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang mengatur Yerusalem sebagai kota status quo, mengingat posisi Yerusalem dianggap suci oleh tiga agama.
Untuk itu, pihaknya mendukung langkah-langkah Pemerintah Republik Indonesia untuk tetap berjuang bersama rakyat Palestina dalam memperjuangkan kemerdekaan dan hak-hak mereka sesuai dengan amanah Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. (Mtvn/jur)
No tags for this post.
Komentar