Iduladha 2025, Masyarakat Diimbau Tidak Sembarangan Buang Limbah Hewan Kurban

Kediri, Jurnal Jatim – Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Kediri, Moh Ridwan mengimbau masyarakat tidak sembarangan membuang limbah hewan kurban saat pelaksanaan Hari Raya Iduladha 1446 Hijriah/2025.

“Kotoran dan limbah harus ditimbun dengan baik, jangan dibuang ke sungai atau tempat sampah umum, untuk mencegah penyebaran penyakit antar hewan,” imbaunya.

Dikatakan dia bahwa DKPP tetap waspada terhadap penyakit menular seperti PMK (Penyakit Mulut dan Kuku), LSD (Lumpy Skin Disease) serta penyakit zoonosis yang dapat menular ke manusia.

“Adanya pengawasan ketat dan kerja sama dari berbagai pihak, kami berharap pelaksanaan penyembelihan hewan kurban tahun ini dapat berjalan lancar, sehat, dan aman untuk masyarakat,” katanya.

Pada momen Iduladha 2025 ini, DKPP Kota Kediri bersama Rumah Potong Hewan (RPH) melakukan penyembelihan 36 ekor sapi dan 10 ekor kambing milik masyarakat.

“Tahun ini, masyarakat kembali mempercayakan kami untuk melakukan penyembelihan hewan kurban. Total hewan yang disembelih berjumlah 36 ekor sapi dan 10 ekor kambing atau domba, yang pelaksanaannya dibagi dalam empat hari,” jelasnya.

Pada hari pertama Iduladha ini pihaknya menyembelih 7 ekor sapi. Karena bertepatan pada hari Jumat, proses penyembelihan dilakukan setelah salat Jumat dan berjalan lebih cepat dari biasanya.

“Sebelum pukul 09.00 pagi, prosesnya sudah selesai,” tambah Ridwan saat di lokasi (RPH Kota Kediri, yang berada di Kelurahan Pojok, Kecamatan Mojoroto.

Kemudian hari kedua Sabtu besok dilakukan penyembelihan dalam jumlah banyak, yaitu 27 ekor sapi dan 10 ekor kambing. Proses penyembelihan dimulai pukul 02.00 dini hari hingga sekitar pukul 10.00 pagi.

Pelaksanaan tersebut mengikuti permintaan masyarakat dan pihak-pihak yang akan membagikan daging kurban ke musala, masjid, dan tempat yang telah ditentukan.

Ridwan juga memastikan bahwa seluruh hewan yang disembelih dalam kondisi sehat dan layak konsumsi.

“Alhamdulillah, pada hari pertama ini tidak ditemukan hewan yang tidak layak. Termasuk organ dalam seperti hati, yang biasanya rawan cacing, semuanya sehat,” katanya.

Sebelumnya, pengawasan telah dilakukan dengan ketat, mulai dari sosialisasi ke pasar hewan hingga saat penyembelihan untuk memastikan pelaksanaan sesuai standar kesehatan dan kesejahteraan hewan.

Dalam pelaksanaannya, DKPP bekerjasama dengan kepolisian, paramedik veteriner, serta Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI).